Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Jelang tahapan Pilkada 2024 di Kota Bitung, sejumlah politisi terendus bakal berkontribusi bertarung di ajang pesta demokrasi memperebutkan suara rakyat dalam pilihan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung.
Tak lepas dari Partai Politik (Parpol) maupun figur independent, terinformasi bakal menjajaki pertarungan Pemilihan Walikota dan Wakil Wali Kota (Pilwako) Kota Bitung, pada November 2024 mendatang.
Bahkan disejumlah kalangan, mulai menjadi sarapan hangat disetiap harinya terkait dengan figur potensial di internal Parpol maupun tokoh Politik yang bakal mengusung bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota secara independen.
Hasil perolehan kursi DPRD Bitung, pada Pemilu 2024 kemarin, hanya dua Parpol yang memiliki tiket pasti dalam pengusungan bakal calon, yakni: PDI Perjuangan dengan perolehan 11 kursi dan Partai Gerindra berhasil menoreh 7 kursi.
Sementara Parpol harus berkoalisi untuk, memenuhi syarat calon Wali Kota maupun Wakil Wali Kota, dimana Partai NasDem mendapat 4 kursi, Golkar 3 kursi, Demokrat 3 kursi dan PAN 1 kursi serta Perindo 1 kursi.
Melihat potensi arah pertarungan politik di Pilwako 2024 Kota Bitung, Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kota Bitung, Arham Lakue mengatakan pertarungan Pilwako Bitung berpotensi menjadi tiga poros.
“Artinya bakal ada tiga kandidat yang bakal bertarung di Pilwako Bitung,” kata Iball sapaan akrabnya saat ditemui awak media disalah satu warungkopi diwilayah Kecamatan Madidir. Selasa (23/4/2024).
Hal ini dimungkinkan, kata Iball dimana dua Parpol pasti mengusung bakal calon sendiri, sementara koalisi parpol lainnya berpeluang, bahkan dan bisa saja ada bakal calon independen yang turut sebagai peserta Pilwako 2024 nantinya.
“Saya meyakini dan pastinya para politisi dan pemerhati politik sudah memprediksi siapa yang bakal maju bertarung di Pilwako Kota Bitung nantinya. Meskipun belum terlihat dan terpajang secara terang benderang di publik, namun figur-figur potensial di Kota Bitung sudah tertracking,” bebernya.
Menurutnya, jika di Pilwako Bitung terjadi tiga poros, maka peluang kompotitor semakin rumit dan lebih menantang. Dan hal ini harus menjadi atensi serius bagi pihak penyelenggara dalam mewujudkan Pilwako yang bermartabat, adil, jujur dan profesional.
“JPPR akan hadir dan terus menjalankan kerja-kerja di lapangan, bahkan disaat tahapan Pilkada belum berlangsung JPPR sudah melakukan kerja sebagaimana tupoksi dari lembaga ini,” pungkasnya. (ayw)