Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Hadiri di acara Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2023 Kota Bitung, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Ahli Utama Kemenparekraf RI, Nia Niscaya apresiasi industri kreatif komunitas Kota Bitung. Jumat (6/10/2023).
Wanita yang memiliki paras cantik ini, saat ditemui awak media disela-sela opening ceremony, diloby gedung Bitung Creatif Center (BCC) komplek Pasar Cita, pusat Kota Bitung, menggagumi konsep FPSL di tahun 2023.
Selain mengapresiasi industri kreatif dan menggagumi konsep FPSL 2023, nia pun menjelaskan secara singkat, terkait dengan masuknya FPSL dalam Khasirma Event Nusantara (KEN).
Menurut Ahli Utama Kemenparekraf RI, FPSL saat ini sudah masuk kalender of event Kemenparekraf dan merupakan tahun ketiga masuk dalam KEN, kiranya sudah dapat membawa dampak positif bagi keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kota Bitung.
“Tentunya mempertahankan FPSL di KEN Kemenparekraf, bukanlah sesuatu yang mudah, akan tetapi dibutuhkan kerja keras dan kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat dan dikesempatan ini, saya mewakili Mas Menteri, Sandiaga Uno bersama jajaran Kemenparekraf RI, mengapresiasi atas dedikasi Pemerintah Kota Bitung, dalam mempertahankan serta memberikan konsep kreatif FPSL, disetiap tahunnya,” kata Nia. Kamis (5/10/2023).
Saat disentil terkait dengan informasi, dimana setelah kali ketiga masuk dalam KEN, maka FPSL kedepannya harus bisa mandiri serta berpeluang untuk dapat ditingkatkan kelevel International.
Bahkan jika dapat dinominalkan dengan angka terkait presentase dari angka 0 hingga 10, Nia dengan tegas menjawab, akan berada diangka 7.
“Tentunya hal tersebut sangat memungkinkan, namun untuk menuju ke International festival, teman-teman di Kota Bitung, harus membuat perencanaan serta memiliki segmen market dan aktivitas yang sangat menojol, artinya harus dapat dipilih,” katanya.
Lebih lanjut, kata Nia Kota Bitung sendiri memiliki keunikan dari sektor budaya, kuliner dan kekayaan alam, termasuk potensi keaneka ragaman hutan dan biota laut.
“Pesan kami, harus jaga keunikan FPSL. Karena, bicara pariwisata kuncinya adalah di keunikan. Dan kami berharap kegiatan seperti ini harus berkelanjutan,” katanya.
Nia juga menyebut, punya harapan besar di FPSL tahun ini. Harapan itu, katanya, mampu membawa pergerakan wisatawan nusantara bergerak ke Bitung.
“FPSL punya kesan dari masyarakat. Nanti kami bakal lihat berapa banyak wisatawan nusantara dari luar kota Bitung yang datang. Karena kunjungan wisatawan nusantara bisa terbaca lewat algoritma diluar kebiasaan seseorang,” katanya.
Ia juga menjelaskan, Festival Pesona Selat Lembeh memberikan kesan yang baik bagi Kota Bitung. Yang pertama, Nia berujar, Bitung adalah tempat destinasi wisatawan yang aman dan nyaman untuk dikunjungi.
“Destinasi yang aman dan nyaman penting sekali. Apalagi dalam keadaan sekarang ini kenyamanan dan keamanan menjadi kondisi yang sangat penting dalam industri pariwisata,” ujarnya.
Kedua, menurutnya, setiap event-event punya atraksi. Yaitu, wisatawan bisa mengeksplor berbagai macam destinasi dan kuliner.
“Makanan di Bitung ini enak sekali. Saya saat tiba disini langsung eksplor makanannya. Yang pasti kuliner di kota Cakalang luar biasa,” pungkasnya. (ayw)