BITUNG (Gawai.co) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, mengelar Program Assesment Gerakan Menuju Smart City yang digelar secara virtual.
Dikesempatan tersebut, Walikota Bitung Maurits Mantiri berkesempatan mengikuti assesment serta mempresentasikan Program Transformasi Digital Kota Bitung, yang digelar di Hotel Ascott Jakarta. Kamis (03/11).
Dalam presentasi Maurits memaparkan program transformasi digital di Kota Bitung, meliputi pemasangan jaringan WiFi sebanyak 142 titik ditahap ini.
Selain itu, program model pembelajaran massal berbasis digital, aplikasi Bitung DC dengan berbagai fitur seperti; micro data (pendataan pendukung), kelurahan hebat (pengajuan layanan), arsip digital dan tas digital serta siaga sepakat.
“Pemkot Bitung saat ini pula, sedang dalam mengembangkan pelayanan surat secara digital. Yang tujuannya untuk mengoptimalkan pelayanan masyarakat serta proses penggunaan paperless dengan aplikasi MH Document” kata Maurits.
Menurutnya, saat ini pula Pemkot Bitung terus mempublikasi setiap kegiatan ataupun kebijakan Pemkot melalui official resmi media sosial Pemkot Bitung melalui, kanal Facebook, Instagram dan Youtube.
“Berbagai persiapan juga kami terus lakukan untuk menunjang terealisasinya Program Smart City di Kota Bitung” pungkasnya.
Diketahui dari informasi, Kota Bitung sendiri masuk sebagai salah satu kota di Indonesia dalam Program Smart City Kemenkominfo dari tahun 2020.
Namun sayangnya, perwakilan Pemkot Bitung yang hadir di Assessment yang digelar di Kota Tanggerang enggan untuk tampil mempresentasikan kesiapan Kota Bitung tanpa alasan jelas.
Akibatnya, nama Kota Bitung dihapus dari program Smart City Kemenkominfo 2020. (***)