BITUNG (Gawai.co) – Expo Madrasah dan Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Nasional yang digelar di Sulawesi Utara (Sulut) tepatnya di MTs Nageri 1 Kota Bitung.
Di kesempatan tersebut, Walikota Bitung, Maurits Mantiri menyempatkan diri untuk membuka pelaksanaan Expo Madrasah dan Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Nasional. Sabtu (23/10).
Turut menghadiri pada pelaksanaan pembukaan kegiatan tersebut, selain Walikota Bitung, turut di hadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulut, Hj Anwar Abubakar MPd serta seluruh Kepala Kementerian Agama se-Sulut dan tokoh Muslim Kota Bitung.
Selain itu, pula dihadiri oleh Asisten I, Julius Ondang, Ketua MUI Kota Bitung, Drs Kiyai Haji Abdulrahman Kaluku, Ketua Panitia Kompetensi Sains Madrasah, Drs Nasri Sakamole, Ketua Persaudaraan Haji Kota Bitung, Letkol Infanteri Haji Ruslan Abdul Gani, Ketua FKUB Kota Bitung, Pdt Charles Raymond Manopo M Theol, Anggota DPRD Kota Bitung, Yusuf Sultan dan Hasan Suga serta Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Kota Bitung, Hi Abdul Latief Tahir SPd.
Maurits Mantiri dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulut, yang menjadikan Kota Bitung sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan yang bertajuk ‘Integritas Sains dan Islam Menuju Madrasah Mandiri dan Berprestasi’.
“Kita sudah masuk di jaman demografi, dimana teknologi menjadi kunci suatu keberhasilan suatu negara. Untuk itu perlunya inovasi-inovasi yang baru demi kemajuan negara kita, khususnya di Kota Bitung ini” ujar Walikota Bitung.
Menurutnya, meningkatkan mutu dan menyertakan standar serta kesempatan mengenyam pendidikan bagi semua lapisan masyarakat.
“Ini merupakan tantangan bagi pemerintah, utamanya sekolah dan tenaga pengajar serta penyelarasan akan program unggulan Kota Bitung menjadikan Kota Digital, yang tujuannya untuk kesiapan akan SDM dalam persaingan di jaman demografi” ujarnya kembali.
Iapun kembali melanjutkan, salah satunya program 1001 titik WiFi yang tujuannya di setiap RT terbentuk kelompok belajar agar SDM Kota Bitung melek teknologi dan bisa bersaing dengan SDM dari luar.
“SDM harus siap sampai ke tingkat terbawah, pendidikan jangan hanya sampai di tatanan elit saja. Harus merata dan 1001 titik WiFi adalah solusinya,” pungkasnya. (***)