Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Kepanikan ribuan ASN dan THL dilingkungan perkantoran Walikota Bitung, mulai tak terkontrol usai sirene peringatan dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara berulang-ulang kali. Selasa (26/4/2022).
Berdasarkan informasi peringatan dini Tsunami tersebut, dikeluarkan oleh BMKG, terkait dengan Bencana Gempa Bumi, dengan kekuatan 8,2 Magnitudo yang berpotensi terjadinya Tsunami.
Kejadian tersebut pun membuat ribuan ASN dan THL di lingkungan perkantoran Walikota Bitung, panik disusul dengan suara ledakan keras secara berturut – turut.
Terpantau awak media, Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Vivi Kadeke langsung menindaklanjuti informasinya ke Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri bersama Wakil Wali Kota, Hengky Honandar.
Kedua pucuk pimpinan Pemkot Bitung, pun langsung menginstruksikan melakukan evakuasi kepada jajaran KPD dilingkungan perkantoran Walikota Bitung.
Selain itu, keduanya pun melakukan instruksi kepada Kalaks BPBD Pemkot Bitung, untuk melakukan assesment disetiap perkantoran diarea kantor Walikota Bitung dan segera melaporkan kondisi terkini usia melakukan assessment.
Melalui alat komunikasi Handitalking (HT), Maurits – Hengky (MMHH), menginstruksikan kepada seluruh ASN dan THL serta pengunjung area kantor Walikota Bitung, untuk menuju titik kumpul yang telah ditentukan oleh BPBD.
Bencana Gempa Bumi tersebut, menyebabkan kebakaran dilantai IV kantor Walikota, yang disebabkan oleh percikan api hubungan arus pendek, sehingga menyebabkan satu orang yang harus mendapatkan penanganan serius.
Tim Reaksi Cepat, milik BPBD Pemkot Bitung yang berkolaborasi bersama SP3, Damkar dan Dinas Kesehatan serta Komunitas Bitung Rescue, berhasil mengevakuasi korban yang terjebak di lantai IV kantor Walikota Bitung.
Tak hanya, fokus di area kantor Walikota, MMHH pun menginstruksikan kepada para Camat dan Lurah se-Kota Bitung, untuk menuju titik kumpul terlebih masyarakat yang berada di wilayah pesisir.
“Ini hanya sebuah simulasi metode penanggulangan bencana yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bitung, sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi bencana yang terjadi di Kota Bitung,” beber Wali Kota Bitung, yang didampingi Wakil Wali Kota.
Menurut kedua Pimpinan Pemkot Bitung ini, pelaksanaan simulasi ini sebagai bentuk peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional di Tahun 2022 serta bentuk edukasi terkait budaya sadar bencana didaerah rawan bencana di Indonesia, termasuk Kota Bitung.
“Indonesia merupakan negeri dengan potensi bencana alam sangat tinggi khususnya untuk bencana gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng/kerak bumi aktif. Sehingga kegiatan-kegiatan simulasi seperti ini agar terus dilakukan untuk mengsikapi jika terjadi bencana dikemudian hari,” pungkas MMHH. (ayw)