Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Euforia Proklamasi Kemerdekaan RI ke-77 di Tahun 2022, diimplementasikan lewat Festival Merah Putih diinisiasi Komunitas Lorong 8 Movement. Sabtu (20/8/2022).
Diketahui pelaksanaan Festival Merah Putih atas kolaborasi Komunitas Lorong 8 Movement dan Karang Taruna Kelurahan Madidir Ure dan Weru, yang diselenggarakan di wilayah Kecamatan Madidir, tepatnya di perempatan BLK.
Terpantau awak media Gawai.co, antusias warga Kelurahan Madidir Ure dan Weru, patut diapresiasi, meski pun tak nampak sosok Pimpinan kedua Kelurahan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Festival Merah Putih.
Euforia Proklamasi Kemerdekaan yang diimplementasikan oleh Komunitas Lorong 8 Movement, melalui Festival Merah Putih menambah kemeriahan dengan hadirnya sosok pimpinan Kota Bitung, yakni Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar.
Kehadiran Wakil Wali Kota Bitung di Festival Merah Putih, tanpa kehadiran kedua Lurah setempat, mendapat tanggapan miring dari salah satu tokoh pemuda di Kecamatan Madidir, Alexander Rachman.
Alexander yang sering disapa Revo, kepada awak media, menyampaikan kekecewaannya atas ketidak hadiran Lurah Madidir Weru dan Madidir Ure, saat pelaksanaan pembukaan Festival Merah Putih, yang digagas oleh generasi muda yang tergabung dalam Komunitas Lorong 8 Movement.
Menurut lelaki yang bertubuh jangkung ini, Festival Merah Putih adalah bentuk kreativitas generasi muda di kedua Kelurahan yang patut disupport, apalagi ketika disaat pembukaan kegiatan yang dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Bitung.
“Terkesan saat pembukaan kegiatan tadi, kami para panitia pelaksana seperti tak memiliki orang tua. Kami berterima kasih dan mengapresiasi kepada Pak Hengky Honandar selaku Wakil Wali Kota Bitung, yang senantiasa membuka Festival Merah Putih,” ucap Revo yang didampingi sejumlah panitia.
Dirinya melanjutkan, Festival Merah Putih adalah bentuk kecintaan kami terhadap Bangsa serta penghormatan kepada ada pejuang yang telah mempertahankan Negara Kesatuan Indonesia.
“Hal ini tidak mewajibkan untuk hadir, namun sebagai pimpinan di Kelurahan seharusnya saling mensupport. Karena kegiatan ini adalah bentuk kreativitas generasi muda yang positif. Harapannya dengan kejadian ini dapat menjadi atensi bagi Pimpinan Kota Bitung, melalui Wali Kota, Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota, Hengky Honandar,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu Lurah saat dikonfirmasi awak media, melalui pesan singkat elektronik, menyatakan ketidakhadirannya karena berhalangan sakit.
“Sebelumnya saya mohon maaf, ketidak hadiran saya di pembukaan kegiatan Festival Merah Putih, karena berhalangan dengan kondisi kesehatan saya, yang saat ini dalam keadaan kurang sehat,” tulisnya.
Berbeda dengan salah satunya, saat dikonfirmasi via whatsapp, terkirim namun belum juga membalasnya hingga berita ini diberitakan. (ayw)