Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Kota Bitung terpilih sebagai lokasi pelaksanaan Festival HAM oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Terpilihnya Kota Bitung sebagai lokasi pelaksanaan Festival HAM 2024, sebagai bukti partisipasi masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung telah memenuhi hak-hak dasar sebagai prioritas utama penilaian implementasi HAM di Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia.
Dikesempatan itu, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri saat bersua dengan sejumlah awak media, mengatakan dirinya secara pribadi dan Wali Kota Bitung, merasa bangga Kota Bitung terpilih dari sejumlah wilayah di Indonesia dalam pelaksanaan Festival HAM 2024.
Diketahui, Kota Bitung adalah kota pertama di Indonesia Timur yang dijadikan lokasi untuk pelaksanaan iven yang digelar International NGO Forum on Indonesian Development (INFID), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Kantor Staf Presiden ).
Dalam sambutannya Maurits Mantiri menyampaikan terima kasih kepada seluruh Stakholder serta mengapresiasi kepada Ketua Komnas HAM RI, Atnike Nova Sigiro, Ketua Dewan Pengurus INFID, Khairani Arifin, Deputi V Kantor Staf Presiden, Rumadi Ahmad yang telah menunjuk Kot Bitung sebagai tuan rumah.
“Rasa bangga karena ada berbagai kriteria yang menjadi parameter suatu daerah untuk menjadi lokasi pelaksanaan Festival HAM. Dan, kriteria itu terpenuhi hingga iven ini dilaksanakan di Kota Bitung mulai 29-31 Juli 2024,” kata Maurits.
Salah satu parameter itu, kata Maurits, adalah keberpihakan kebijakan pemerintah daerah dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat. Seperti hak mendapatkan pendidikan, layakan kesehatan, perumahan serta ketersedian ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat serta keluhan secara langsung kepada pemerintah.
“Kami sadar, pelayanan terutama upaya pemenuhan hak-hak masyarakat masih banyak kekurangan, tapi kami tetap berupaya untuk melakukan pembenahan,” katanya.
Sementara itu, dalam siaran persnya, tema pelaksanaan Festival HAM Tahun 2024 mengangkat tema yang sangat relevan dengan kondisi Indonesia hari ini yaitu “Memajukan Demokrasi, Pemenuhan HAM, Dan Penguatan Partisipasi Masyarakat Dari Daerah Hingga Nasional”.
Pada sisi demokrasi dan pemenuhan HAM, dengan adanya pergantian Presiden dan Kepala Daerah, termasuk perangkat pemerintahan akan berdampak secara signifikan terhadap prioritas dan pendekatan terhadap bidang demokrasi dan HAM yang beririsan.
Festival HAM 2024 merupakan forum strategis untuk menjawab persoalan HAM yang sesuai dengan konteks hari ini sehingga dapat menghasilkan agenda-agenda yang patut menjadi fokus dan atensi bersama pemerintah pusat hingga daerah.
Termasuk bagaimana pemerintah ke depan harus menunjukkan dan menyelesaikan tanggungjawabnya dalam hal penyelesaian masalah HAM yang belum tuntas.
Sedangkan dari sisi penguatan partisipasi masyarakat dari daerah hingga nasional merupakan upaya menciptakan ruang aman dan inklusif bagi masyarakat di perkotaan hingga ke desa-desa untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah yang memenuhi prinsip-prinsip HAM.
Selain itu, Festival HAM juga merupakan ruang inspirasi untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran bersama tentang konsep Kabupaten/Kota berbasis HAM oleh pemerintah daerah sebagai bentuk pemajuan, perlindungan dan pemenuhan HAM.
Festival HAM juga menjadi momentum untuk merayakan praktik-praktik baik pelaksanaan pembangunan dan berkeadilan sosial dengan memperhatikan budaya lokal oleh pemerintah Kabupaten/ Kota di Indonesia. (*/ayw)