Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bitung, melalui Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ranowulu, selesai mengelar rapat pleno terbuka rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHP).
Rapat pleno yang diselengarakan PPK Ranowulu, terkait dengan rekapitulasi DPHP tingkat kecamatan untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara serta Walikota dan Wakil Walikota Bitung di Pilkada serentak 2024.
Dikesempatan itu, Ketua PPK Ranowulu, Rafly Ombong saat dikonfirmasi awak media, mengatakan, DPHP di tingkat Kecamatan Ranowulu mencapai 15.510 pemilih.
“Dari total 15.510 pemilih dibagi menjadi dua kelompok yaitu: laki-laki sebanyak 7.809 pemilih dan perempuan sebanyak 7.701, yang tersebar di 11 Kelurahan se-Kecamatan Ranowulu,” kata Rafly melalui pesan singkat elektronik. Selasa (6/7/2024).
Lanjut, mantan wartawan pos liputan Kota Bitung menyampaikan, daftar pemilih yang sudah di plenokan masih berpeluang berubah menyesuaikan dengan regulasi dan aturannya nantinya.
“Kami baru selesai melakukan rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutakhiran, dan terkait jumlah DPHP tersebut, kedepan masih akan berubah. Ini masih merupakan tahap awal untuk daftar pemilih, karena kedepan sesuai aturan masih ada tahap-tahap selajutnya,” katanya.
Selanjutnya kata Refly, KPU Bitung akan melakukan penyusunan, rekapitulasi dan penetapan daftar Pemilih Sementara (DPS).
Sementara tingkatan PPK, akan terus melakukan tahap penyusunan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) setelahnya Daftar Pemilih Tetap (DPT) oleh KPU.
“Tidak menutup kemungkinan juga kedepan masih ada penyusunan Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb),” tandasnya.
Seraya menambahkan, “Kita tahu bersama bahwa daftar pemilih ini sampai 27 November 2024 mendatang masih akan terus diperbaharui,” pungkasnya.
Dalam rapat pleno tersebut juga dihadir Camat Ranowulu Rommy Kaloh, ketua Panwascam Ranowulu David Hutagaol, anggota Marlyn Sigar dan anggota Erna Mungga serta anggota PPK Ranowulu Darni Kawilarang, Laudya Matruti, Hermanus Linggar dan Christian Makigawe. (ayw)
