BITUNG (Gawai.co) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) – Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, melalui Koordinator Bidang Observasi dan Informasi, Ricky Daniel Aror, S.Si., M.Si. kepada awak media menyampaikan perkiraan cuaca dalam beberapa minggu kedepan diwilayah Sulawesi Utara (Sulut). Kamis (15/07).
Menurutnya, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir lebih dipengaruhi oleh pertumbuhan sel awan konvektif yg terbentuk secara cepat.
“Awan-awan seperti ini memang sering terbentuk pada musim-musim peralihan atau pancaroba seperti saat ini. biasanya hujan pada musim pancaroba cenderung lebat tapi durasinya singkat” tulis Aror melalui pesan singkat whatsapp.
Namun menurut, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung ini, pada kondisi tertentu bisa berdurasi lama. Jika diperkuat dengan faktor pendukung lain seperti sirkulasi tekanan rendah ataupun siklon tropis yg dekat dengan wilayah kita.
“Hal ini berpeluang terbentuknya Siklon Tropis ‘In-Fa’, diperkirakan puncaknya pada tanggal 16 hingga 17 Juli 2021 pada periode pertama, yang akan mempengaruhi angin dan intensitas tingginya gelombang dibeberapa hari kedepan” tandas Aror.
Adapun wilayah yang harus di WASPADAI, disejumlah wilayah seperti; Pesisir Utara Sulut, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sitaro, Sangihe, dan Talaud.
Selain itu, menurutya akan terjadi kembali pada periode kedua pada tanggal 21 hingga 22 Juli 2021, yang berpeluang terjadi diwilayah Pesisir Utara Sulawesi, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sitaro, Sangihe, dan Talaud, Perairan Bitung hingga Likupang, Laut Maluku dan Pesisir Selatan Sulut.
“Diharapkan masyarakat dapat selalu waspada akan berpeluangnya Siklon Tropis ini dan selalu mengupdate informasi melalui kanal resmi BMKG Sulut atau BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung” pungkasnya.
Apa Itu SIKLON TROPIS
Siklon tropis adalah sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum, setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.
Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu “badai tropis” atau “typhoon” atau “topan” jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, “siklon” atau “cyclone” jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan “hurricane” jika terbentuk di Samudra Atlantik.
Sehingga, berdasarkan keterangan resmi BMKG melalui laman meteo bmkg, disebutkan bahwa siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar.
Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 kilometer.