Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Universitas Negeri Manado (Unima) merespons tajam postingan kontroversial di media sosial yang menyebutkan keterlambatan pembayaran proyek. Kepala Humas Unima, Drs. Titof Tulaka, SH, MAP, menegaskan bahwa Unima tidak serta-merta membayarkan proyek keseluruhan tanpa evaluasi dan pemeriksaan lapangan oleh Inspektorat dan BPKP.
“Pembiayaannya harus sesuai dengan pekerjaan, jika tidak, kami yang kena salah,” tutur Titof kepada sejumlah awak media, Sabtu (13/1/2024).
Lanjut Titof, Unima akan melakukan pemeriksaan bersama Inspektorat dan BPKP untuk memastikan apakah pekerjaan sesuai spesifikasi atau tidak sebelum proses pembayaran dilakukan.
“Jika pekerjaannya sesuai, pembayaran akan segera dilakukan. Namun, jika tidak, pembayaran tentu dipertimbangkan,” tegas Titof.
Dia juga meminta kesabaran dari pihak perusahaan yang mengeluhkan keterlambatan pembayaran.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan dalam menyelesaikan administrasi, mohon pihak perusahaan bersabar,” tambah dia.
Apalagi, kata Titof, Direktur CV. Anugrah Citra Ryderay, Refly Sumendap, yang merupakan pensiunan Unima seharusnya tahu bagaimana proses pembayaran pekerjaan proyek, bahwa pembayaran tidak boleh dilakukan tanpa melewati pemeriksaan lapangan.
Unima berjanji akan memprosesnya dalam waktu dekat setelah pemeriksaan lapangan dilakukan.
Sementara dana proyek senilai Rp243.470.000 (beserta pajak) belum dibayarkan menjadi pemicu keluhan melalui akun Facebook Rayneld Rizky pada Jumat (12/1/2024) di grup Lambe Kawanua. (Mrt)