Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Universitas Negeri Manado (Unima) dibawah kepemimpinan srikandi hebat Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd sangat siap melangkah dan turut berpartisipasi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara perekonomian besar dunia atau G20 ke-17, puncak pelaksanaan di Bali, 15-16 November 2022.
Niat itu dibarengi dengan kerja nyata yang turut menunjang program pemerintah pusat khususnya Kemendikbudristek RI, yang salah satu diantaranya adalah program Matching Fund antara Unima dan PT WiKA – PT SUN – PT PLN bersama Kemendikbudristek bersatu meluncurkan dana gabungan Rp6,8 miliar lewat program Kedaireka. Hal ini pun dibenarkan Hadi Winata salah satu pentinggi PT WiKA belum lama ini.
Korelasi antara upaya peningkatan dunia pendidikan oleh Unima – juga keberhasilan program Matching Fund – serta suksesnya pelaksanaan KTT G20 adalah sama-sama bertujuan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd disela-sela kesibukannya memajukan pendidikan di tanah air tetap menaruh perhatian untuk berhasilnya semua program pemerintah pusat, termasuk Matching Fund. Unima kini baru dan siap untuk melangkah menyukseskan semua program pemerintah pusat.
Menjadi kebanggaan karena Unima lolos dalam program “Pengembangan Super Kapasitor sebagai Device Penyimpanan Energi PLTS dan SPKLU Supercharging berbasis Mikrokontroler” yang nantinya dikerjakan dosen-dosen Unima dibawah komando Prof. Dr. Hein Taunaumang, M.Si.
Tentu, peluang kehadiran Rektor Unima Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd ke KTT G20 terkoneksi dengan program pemanfaatan energi baru terbarukan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang pekerjaan sementara berlangsung di Kampus Unima. Ini bukti nyata Unima dalam rangka menyukseskan program pemerintah pusat juga suksesnya pelaksanaan KTT G20.
“Ini menjadi kesempatan bagi Unima untuk membangun dunia pendidikan dimulai dari Provinsi Sulawesi Utara. Terima kasih semua pihak yang telah menunjang dari awal sampai saat ini,” ucap Rektor Unima Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd kepada media ini, Jumat (15/7/2022).
Selain ke KTT G20 program Kedaireka ini akan menjadi pusat dan laboratorium Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk Ilmu Fisika, Kimia, Elektro, Mesin, IT, Teknik dan ilmu lainnya yang berbasis Energi Baru Terbarukan dan ilmu terkait di sebagian besar wilayah Indonesia Kawasan Timur.
“Kesempatan bagi mahasiswa, dosen dan juga tenaga profesional lainnya yang ingin belajar, meneliti untuk memanfaatkan program ini. Tentu tujuannya adalah menambah skill,” katanya lagi.
Selain itu, melalui PT WiKA telah membentuk konsorsium bersama lima perguruan tinggi di Indonesia lainnya yang dibina lewat PLTS untuk mengembangkan sistem pendidikan dan pengajaran terpadu. Yang akan mengintegrasikan para dosen, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, konsorsium ini bertujuan untuk berinovasi, baik lewat karya discovery dan lain sebagainya.
“Jelas ini akan menjawab program Menteri Nadiem Makarim dengan delapan Indikator Kinerja Utama (IKU),” sebut rektor.
Bukan cuma sampai disitu, PT WiKA juga memfasilitasi dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan diri, baik dalam dunia pekerjaan dengan menampung menjadi bagian dari perusahan-perusahaan mereka, juga siap mengirim dosen serta mahasiswa untuk mengembangkan ilmunya pada laboratorium kampus-kampus ternama di perusahan-perusahan energi berskala nasional dan internasional.
“Jadi mari kita sukseskan program ini, sukseskan pelaksanaan KTT G20 dan sukseskan dunia pendidikan di Indonesia dimulai dari Sulawesi Utara. Bekerja bersama, bersama-sama bekerja,” tutup rektor.
Diketahui, program Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kemendikbudristek untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara insan perguruan tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak industri. (mrt)