Editor: Martsindy Rasuh
Pewarta: Michelle de Jonker
AIRMADIDI (Gawai.co) – Kebutuhan bumbu dapur sebagai salah satu penyumbang inflasi di Sulawesi Utara semisal cabai rawit mendadak alami lonjakan harga mencapai 40 persen. Berdasarkan pantauan Gawai.co, cabai rawit yang sebelumnya per kilogram Rp60 ribu naik sampai Rp100 ribu. Hal ini dikatakan Oma Selfie pedagang di Pasar Terminal Tatelu, Minahasa Utara, Jumat (24/6/2022).
“Harga cabai rawit awalnya Rp60 ribu per kilo sekarang Rp100 ribu, sedangkan bawang merah magelang pun yang terkenal selama ini murah 35 ribu per kilonya, sekarang jadi 90 ribu,” ungkap Oma Selfi kepada media ini.
Tentunya, kata dia, lonjakan harga bahan pokok ini membuat masyarakat waswas. “Masyarakat mulai waswas dengan naiknya harga cabai rawit dan bawang merah serta bahan-bahan pokok lainnya,” tutur Oma Selfi.
Namun, menurut pengakuan Oma Selfi, meski cabai rawit, bawang merah dan tomat mulai alami lonjakan harga, tetap saja dibeli. “Yah dikarenakan kebutuhan bahan pokok meski mahal tetap dibeli para pembeli,” ujarnya.
“Meski harga-harga bahan pokok mulai naik, jualan saya setiap hari tetap habis, bersyukur tidak terlalu berdampak kerugian yang berarti,” ungkap Oma Selfie.
Salah satu pembeli yang dijumpai jurnalis Gawai.co di Pasar Terminal Tatelu mengakui harga bahan pokok makin mahal. “Harga-harga saat ini makin mahal, apalagi bahan makanan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat menjelaskan dampak dari kenaikan harga bahan-bahan pokok seperti tomat, cabai rawit dan bawang merah dikarenakan peristiwa fenomena La Nina yang saat ini menguat pada semester dua tahun 2022, sehingga menjadi salah satu penyebab gagal panen di wilayah-wilayah sentra produksi holtikultura di Indonesia, termasuk didalamnya Sulawesi Utara.
Lebih lanjut diterangkannya, bahwa kenaikan harga tiga komoditi seperti cabai rawit, tomat dan bawang merah ada pengaruhnya dengan harga pupuk yang begitu mahal. Oleh sebab itu, diharapkan harga bahan pokok ini secara perlahan melandai Juli mendatang. (mdj)