Editor: Maher Kambey
SITARO (Gawai.co) – Harapan warga negeri 47 Pulau akan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga terjawab sudah. Bupati Sitaro Evangelian Sasingen dan Wakil Bupati Sitaro Jhon Palandung untuk pertama kali meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) satu harga milik PT. Sitaro Maju Bersama, di Kampung Sawang, Jumat (29/10).
Terpantau, Wakil Bupati Sitaro Jhon Palandung dipercayakan untuk menggunting pita sebagai tanda SPBU sudah diresmikan, sedangkan Bupati Sitaro Evangelian Sasingen bertindak untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara simbolis ke tanki mobil yang memastikan SPBU ini sudah siap dioperasikan.
Keberadaan SPBU satu harga sudah sejak lama dirindukan masyarakat yang mendiami negeri Karangetang, Mandolokang, dan Kolo Kolo (Sebutan Lain Sitaro), hal ini dikarenakan harga BBM di Sitaro jauh dari normal dijual Rp. 10.000 di pusat kota sedangkan di daerah pelosok bisa mencapai Rp.15.000 perliternya.
Sasingen menyampaikan bersyukur kepada Tuhan sehingga saat ini boleh diresmikan SPBU Satu Harga milik PT. Sitaro Maju bersama.
“Tuhan kehendaki dengan kehadiran SPBU di Sitaro ini sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat juga dapat menopang Pemerintah Daerah dalam hal melayani masyarakat,” ujar Bupati.
Lebih lanjut dirinya berharap, dengan adanya SPBU ini dapat mengatasi kelangkaan BBM yang selama ini selalu menjadi pergumulan bagi masyarakat Sitaro.
“Untuk itu terima kasih dan kami doakan juga agar cepat dibangun SPBU di Siau Barat, Tagulandang dan Biaro, agar seluruh masyarakat Sitaro dapat terbantu kebutuhan BBM di SPBU,” kuncinya.
Acara tersebut didahului dengan Ibadah bersama yang dipimpin Pdt. Dortin. L. Tampilang.
Sementara itu, warga menyambut baik SPBU satu harga ini. Dikarenakan tidak hanya pemilik kendaraan roda dua atau roda empat yang sangat membutuhkan SPBU tersebut, dari warga pesisir yang berprofesi sebagai nelayan juga sangat membutuhkan karena selama ini kesulitan dengan biaya BBM yang melambung tinggi. Salah satunya, Jems Kamea warga Kampung Tapile.
Bagi nelayan yang telah melaut puluhan tahun ini, adanya BBM satu harga hampir tidak bisa dipercaya. Dirinya yang sering berhadapan dengan badai mengaku senang dan akhirnya bisa melaut tanpa beban.
“Biasnya kita menjual hasil tangkapan dengan harga tinggi, karena memang harus dikalkulasikan dengan biaya BBM yang sangat tinggi, apalagi sekali melaut bisa menghabiskan puluhan liter,” ungkap Kamea.
“Kami berharap Nelayan punya tempat untuk bisa membeli BBM di SPBU, dan kiranya semakin banyak SPBU supaya semakin banyak nelayan yang akan terbantu,” ucapnya sambil tersenyum.
Turut hadir dalam peresmian tersebut, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Toni Supit, Ketua DPRD Kabupaten Sitaro, Djon Ponto Janis, serta pejabat di Pemerintah Daerah Sitaro serta masyarakat. (Frans)