Editor: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Guru BK atau Bimbingan dan Konseling merupakan unsur penting yang perlu dimiliki sebuah sekolah, hal ini dikarenakan pentingnya peran guru BK dalam membantu siswa yang sedang mengalami masalah, baik masalah pribadi maupun masalah di dalam proses belajar.
“Guru BK bukan Polisi Sekolah,” kata gadis cantik bernama lengkap Pingkan Isabela Karamoy ini.
“Pada umumnya siswa-siswi di sekolah itu menganggap bahwa guru BK itu dalam tanda petik polisi di sekolah yang identik dengan razia-razia yang berkaitan dengan kedisiplinan,” tukasnya.
Menurutnya topik ini menarik untuk dibahas karena dapat memberi pemahaman untuk orang lain terlebih khusus bagi para pelajar, bahwa sosok guru BK sebenarnya tidak semenyeramkan itu dan tidak perlu dihindari.
“Sebenarnya, guru BK menyediakan dan memprogramkan layanan bantuan bimbingan dan konseling yang akan sangat membantu siswa yang tengah menghadapi masalah baik dalam bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar, dan bidang karir,” ungkap wanita kelahiran Ranomerut, 14 November 2002 ini.
Sebagai contoh, ketika SMA, murid-murid di sekolah selalu menghindar dari guru BK dikarenakan selalu ada yang dikoreksi dari siswa yang bersangkutan.
Siswa laki-laki yang berambut panjang akan disuruh untuk merapikan rambutnya, begitu juga dengan siswi perempuan yang memakai rok pendek, akan ditegur agar memakai rok yang lebih panjang. Sebenarnya lebih dari itu, guru BK memiliki banyak program.
“Contohnya program dalam bidang karier untuk membantu siswa yang kesulitan menentukan pilihan karier untuk masa depan, kemudian ada program di bidang belajar yang dapat membantu siswa yang memiliki masalah dalam proses belajar,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, guru BK juga bisa membantu siswa yang memiliki permasalahan dengan gurunya dan harus segera diperbaiki hubungannya, disitulah guru BK akan membantu penyelesaian masalah antar guru dan siswa tersebut.
“Sebentar lagi sekolah akan memulai proses belajar tatap muka, mungkin guru BK di tiap sekolah baiknya mulai memperkenalkan fungsi dan peran guru BK itu seperti apa, juga layanan yang bisa diberikan oleh guru BK,” ucap mahasiswi yang menempuh pendidikan Bimbingan Konseling di Fakultas Ilmu Pendidikan Unima tersebut.
Pemilik akun Instagram @thisisabelaa ini menambahkan, mengenalkan dan memberi pemahaman akan fungsi dan tujuan guru BK akan sangat membantu untuk mengubah pandangan siswa terhadap guru BK.
“Saya rasa belum terlambat untuk memperkenalkan fungsi dan peran guru BK dan juga menjelaskan tentang layanan-layanan yang ada, ketimbang terus dicap menjadi “Polisi Sekolah” dan dibenci banyak siswa,” tutupnya. (Maher Kambey)