Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Curah hujan disertai angin kencang menyelimuti seluruh wilayah Kabupaten Minahasa sejak pekan lalu, yang mengakibatkan terjadinya beberapa pohon tumbang di beberapa titik.
Atas kejadian ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa dibawa pimpinan Penjabat (Pj) Bupati, Dr Jemmy Stany Kumendong MSi, langsung bergerak cepat mengatasi masalah bencana alam tersebut.
Terbukti, setelah mendapat laporan, instansi terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa bersama pemerintah setempat langsung mendatangi lokasi kejadian dan membersihkan beberapa pohon tumbang.
“Ya, pohon tumbang ada yang mengenai rumah warga dan menutupi akses jalan di sejumlah titik. Dan saat ini sudah dibersihkan oleh BPBD Minahasa dan dibantu pemerintah setempat juga masyarakat,” kata Pj Bupati Minahasa melalui siaran pers yang disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Maya Kainde SH MAP, Senin (22/1/24) pagi tadi.
Kainde juga mengungkapkan bahwa tidak ada korban dalam bencana alam ini. Namun begitu, kata dia, ada kerugian material bagi beberapa keluarga yang terkena bencana alam pohon tumbang.
“Sebelumnya kami sudah menerima laporan dari masyarakat bahwa ada beberapa pohon tumbang di sejumlah wilayah Minahasa sejak Minggu pukul 06.00-17.00 Wita. Dan beruntung tidak ada korban jiwa dari bencana ini. Hanya saja ada kerugian material yang dialami beberapa keluarga karena rumah mereka mengalami rusak akibat tertimpa pohon,” ungkap Kainde.
Sebelumnya Pj. Bupati Jemmy Kumendong melalui Kadis Kominfo Maya Kainde menghimbau kepada masyarakat, agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi kedepan.
“Warga yang tinggal di dataran tinggi, lereng gunung, bantaran sungai dan dataran renda agar selalu berhati-hati. Jauhi pepohonan yang berpotensi patah atau roboh,” imbaunya.
Begitu juga, lanjut Kainde, bagi warga yang sedang melakukan aktifitas perjalanan dengan menggunakan kendaraan maupun pejalan kaki agar selalu berhati-hati.
“Kita tidak tahu kapan akan terjadi bencana. Semisal ketika dalam perjalanan dengan membawa kendaraan, tiba-tiba ada pohon tumbang atau pun terjadi tanah longsor yang menghalangi perjalanan kita. Intinya kita selalu waspada terhadap cuaca ekstrem sekarang ini,” imbaunya lagi.
Sebelumnya juga, Kepala Badan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa, Lona Wattie SSTP MAP, meminta agar pemerintah kelurahan maupun desa agar secepatnya mengambil langka jika terjadi bencana.
“Jika terjadi bencana alam, segera laporkan ke pemerintah daerah atau langsung laporkan kepada BPBD, supaya secepatnya bisa ditindaklanjuti,” imbaunya.
Jika terjadi bencana, kata Wattie, pemerintah desa dan kelurahan secepatnya mendata semua kerusakan terjadi termasuk korban, serta kebutuhan darurat, kemudian melaporkannya.
Selain itu, ia juga mengatakan ada beberapa lokasi yang rawan bencana di Kabupaten Minahasa, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.
“Untuk wilayah rawan longsor Atep, Temboan, Noongan khususnya gunung potong, Kawangkoan Utara, Tombariri jalan trans, Pineleng desa Kali dan Warembungan, jalan antara Tombulu-Suluan. Sedangkan banjir di wilayah Tombariri, Mandolang, Tondano Kiniar, Kakas barat, Sonder, Tataaran, dan Rinegetan,” katanya.
Sedangkan angin puting beliung lanjut Wattie, biasanya terjadi di dataran rendah seperti Papakelan, Touliang Oki, Remboken, atau seputaran danau Tondano dan pantai selatan.
“Puting beliung juga bisa terjadi di dataran rendah, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi di dataran tinggi,” sebut Wattie sembari menambahkan untuk gelombang pasang biasanya terjadi di Kecamatan Tombariri dan Rumbia Kecamatan Langowan Selatan. (Mrt)
Wilayah dan titik terjadinya pohon tumbang:
1. Pohon Bambu Tumbang di Jalan antara Kelurahan Talikuran dan Desa Kayuuwi, Kecamatan Kawangkoan Barat.
2. Pohon Tumbang yang menimpa Rumah di Perumahan Griya Sea Lestari 1, Jaga 7 Desa Sea, Kecamatan Pineleng.
3. Pohon Tumbang di Jalan antara Desa Rumengkor dan Desa Kembes, Kecamatan Tombulu.
4. Pohon Bambu Tumbang di Jalan antara Kelurahan Maesa Unima dan Desa Leleko.
Sumber: BPBD Kabupaten Minahasa