Editor: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Balai Arkeologi Sulawesi Utara melalui Rumah Peradaban Tondano 2021 melakukan kegiatan pameran artefak yang bekerjasama dengan Balai Bahasa provinsi Sulawesi Utara, Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa dan Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa bertempat di aula Benteng Moraya Tondano, Senin (1/11).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Frits Muntu, yang mewakili Bupati Minahasa.
Dalam kegiatan tersebut, Balai Arkeologi Sulut memamerkan sejumlah artefak yang ada di Minahasa dan Sulawesi Utara yang telah berusia ratusan tahun.
Dari artefak tersebut, dapat dilihat jika peradaban yang ada di Minahasa sudah ada semenjak ratusan tahun yang lalu.
Selain melaksanakan pameran, dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan launching film animasi tentang budaya Minahasa dan buku digital yang menjadi program dari Balai Arkeologi Sulawesi Utara.
Menurut ketua panitia Irfanuddin Wahid Marjuki, kegiatan ini dilaksanakan guna menyebarluaskan hasil-hasil penelitian bagi generasi muda terlebih khusus kepada para siswa di sekolah.
Dia menambahkan hal ini dilakukan dengan cara-cara yang lebih menarik dan mudah diterima, serta membuat generasi muda tertarik.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Teddy Sumual berharap, nantinya melalui kegiatan ini para generasi muda bisa mengenal seperti apa itu wisata sejarah.
“Ini tentu berkaitan dengan seperti apa itu sejarahnya, nanti itu dapat menambah wawasan dan ilmu kepada para siswa bahwa ternyata Minahasa ini sudah ada sejak lama. Hal itu dapat diketahui dengan peninggalan yang ada, yang bersentuhan dengan sejarah. Nanti hal itu dapat menjadi daya tarik,” ungkapnya.
Senada dengan itu, kepala Balai Arkeologi Sulawesi Utara Wuri Handoko menjelaskan, kebudayaan dan pendidikan menjadi suatu integrasi.
“Warisan leluhur itu menjadi salah satu domain pembangunan, yaitu melalui sinergitas antar instansi,” terangnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut plt Kadis Pendidikan Kabupaten Minahasa, Tommy Wuwungan, Kabag Prokopim, Jhony Tendean, dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Tondano. (Maher Kambey)
