Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat (FIKKM) Universitas Negeri Manado (Unima) kembali menunjukkan peran strategisnya dalam memajukan sektor olahraga di Sulawesi Utara. Hal ini terlihat jelas lewat partisipasi aktif dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Finalisasi Desain Olahraga Daerah (DOD) Kabupaten Minahasa Selatan, yang digelar di Ballroom Villa Sutan Raja Amurang, Jumat (25/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan dan Permenpora Nomor 15 Tahun 2023 mengenai Tata Cara Penyusunan Desain Olahraga Daerah, yang menjadi panduan utama dalam pengembangan sistematis olahraga berbasis potensi dan kebutuhan lokal.

Sebagai narasumber utama, Dekan FIKKM Unima, Dr. Fredrik Alfrets Makadada, M.Kes., AIFO, menekankan pentingnya penyusunan DOD yang berbasis data dan potensi daerah. Menurutnya, olahraga bukan hanya soal prestasi, tetapi juga bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“FIKKM Unima siap menjadi mitra strategis dalam menyusun dan mengawal implementasi desain olahraga daerah. Kami punya sumber daya, pengalaman akademik, serta jaringan kelembagaan yang bisa dioptimalkan untuk menciptakan ekosistem olahraga yang sehat dan berprestasi,” ujar Makadada penuh semangat.
Tak hanya itu, FGD ini turut menghadirkan tokoh olahraga dan akademisi terkemuka, Prof. Dr. Theo W. E. Mautang, M.Kes., AIFO, guru besar sekaligus mantan Dekan FIKKM Unima yang dikenal sebagai arsitek pengembangan kurikulum olahraga berbasis potensi lokal. Dalam paparannya, Prof Theo menekankan perlunya sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan komunitas olahraga agar DOD tidak sekadar menjadi dokumen, tetapi benar-benar menjadi peta jalan pembangunan olahraga daerah.
“Kita harus memulai dengan mendengarkan kebutuhan masyarakat dan potensi yang ada di tiap desa dan kecamatan. DOD yang kita susun harus kontekstual, terukur, dan memiliki orientasi jangka panjang. Tidak boleh asal jadi,” tegasnya.
Momentum kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara FIKKM Unima dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Minahasa Selatan, sebagai bentuk komitmen bersama dalam mengakselerasi pembangunan olahraga di daerah.
MoU ini didukung penuh oleh empat Program Studi unggulan FIKKM Unima, yaitu:
1. Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO)
2. Pendidikan Olahraga (PO)
3. Ilmu Keolahragaan (IK)
4. Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)
Kolaborasi ini diharapkan menjadi motor penggerak lahirnya pelatih, atlet, dan tenaga ahli olahraga yang kompeten dan siap bersaing di tingkat lokal hingga nasional.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Minahasa Selatan, Dr. Fietber S. Raco, S.Pd., M.Si, dalam sambutannya mengungkapkan rasa optimisme dan apresiasinya terhadap dukungan dari Unima.
“Kami bersyukur karena FIKKM Unima tidak hanya hadir secara seremonial, tetapi benar-benar memberikan kontribusi akademik dan praktis. Dengan MoU ini, kami ingin memastikan bahwa pengembangan olahraga di Minsel tidak lagi berjalan sendiri, tetapi dalam kerangka ilmiah, profesional, dan terintegrasi,” ujar Fietber.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa dengan adanya DOD, pemerintah daerah bisa lebih fokus dalam merumuskan kebijakan olahraga yang tepat sasaran, termasuk pengembangan sarana prasarana, pelatihan atlet usia dini, hingga event olahraga berbasis budaya lokal.
FGD ini juga dihadiri oleh berbagai stakeholder, seperti organisasi olahraga daerah, pelatih, guru olahraga, tokoh masyarakat, hingga mahasiswa, yang semuanya memberikan masukan dan kritik konstruktif demi penyempurnaan dokumen DOD.
Dengan semangat kolaborasi, kegiatan ini bukan hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga momentum penting menuju kemajuan olahraga daerah yang berkelanjutan. FIKKM Unima sekali lagi membuktikan diri sebagai pusat keunggulan dalam pendidikan, pengabdian, dan inovasi di bidang olahraga dan kesehatan masyarakat. (Mrt)

















