Editor: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Jurusan Bahasa Asing Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Manado (Unima) sukses melaksanakan festival tahunan paling terkenal yakni Bunkasai. Festival ini memperkenalkan tentang budaya, bahasa, serta kesenian yang ada di Jepang.
Tema yang diangkat di tahun 2021 ini adalah “Musundeiru kokoro de niji wo oikakeru” yang berarti “Mengejar Pelangi Dengan Hati Yang Terikat.”
Kegiatan ini merupakan kolaborasi mahasiswa dan dosen yang ada di Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, yang dipersiapkan dengan sangat baik.
Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, MPd dalam sambutannya mengatakan, mengapresiasi kegiatan Bunkasai yang tentunya turut memajukan kampus Unima melalui sejumlah program serta minat bakat siswa maupun mahasiswa.
Dikatakan rektor, festival ini tentu bertujuan untuk meningkatkan apresiasi generasi muda terhadap Jepang.
“Kegiatan ini juga merupakan kesempatan untuk mengajak masyarakat Indonesia agar tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan Indonesia, bercermin pada masyarakat Jepang yang selalu menjaga dan mempertahankan kebudayaannya sebagai negara maju pada era modern ini,” ungkapnya.
Rektor menambahkan, selain memperkenalkan bahasa dan budaya serra kesenian Jepang kepada masyarakat, ini juga sebagai ajang sosialisasi program studi (prodi) Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Unima kepada siswa-siswi SMA maupun khalayak umum.
“Selain kebudayaan Jepang, juga diperkenalkan budaya lokal sebagai identitas bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Ketua Prgram Studi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa Jepang Sandra Rakian, MPd yang turut didampingi Sekretaris Prodi Amelia Sompotan, MHum menjelaskan, dalam festival ini juga diadakan beberapa lomba dengan dua kategori.
“Untuk lomba sendiri yakni ada kategori akademik dan nonakademik. Lomba akademik terdiri dari 3 Lomba dan nonakademik terdiri dari 5 lomba. Lomba Akademik dikhususkan untuk siswa SMA/SMK/MA sederajat,” jelasnya.
Adapun daftar lomba adalah sebagai berikut.(1) Lomba Akademik: Nihonggo Speech,Moji Cup , Nihonjijo, (2) Lomba Non-Akademik: Fan Art (online), Dance Competetion, Cosplay, Solo Singer, dan Otakku Battle.
Dekan FBS Dr. Donal Matheos Ratu, SPd MHum mengungkapkan, kegiatan ini harus mendapatkan dukungan dikarenakan memajukan fakultas terutama prodi dan juga ajang untuk unjuk kreativitas mahasiswa.
“Jadi selain belajar mengajar ada juga cara mengasah kemampuan dari mahasiswa, salah satunya melalui kegiatan Bunkasai ini. Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Prodi Bahasa Jepang secara rutin setiap tahun seperti Bunkasai ini,” tandasnya. (Maher Kambey)