Editor: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Kelompok pemuda dan mahasiswa asal Sangihe, Sitaro dan Talaud mendeklarasikan sebuah organisasi yang bernama Ikatan Kekeluargaan Pemuda Nusa Utara (IKP NU).
Dihadiri sembilan pemuda dan diikuti beberapa perwakilan pemuda lainnya asal Nusa Utara via video call Whatsapp, deklarasi berlangsung secara sederhana di Tondano, Kabupaten Minahasa, Kamis (2/9).
Sebelum deklarasi, terlebih dahulu dilakukan diskusi terkait perkembangan Nusa Utara, mulai dari bagaimana gerakan pemuda sekarang ini, pendidikan, sosial-politik, budaya dan ekonomi serta kesejahteraan pemuda.
Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan bersama bersama terkait berdirinya organisasi ini dari beberapa pemuda yang hadir.
Pendiri IKP NU Sandra Refli Medawo mengatakan, saat deklarasi dilaksanakan secara sederhana mengingat lokasi deklarasi di Kabupaten Minahasa masih dalam PPKM level 4, sehingga perlu mematuhi keputusan pemerintah.
“Deklarasi kami lakukan secara sederhana mengingat saat pertemuan di Kabupaten Minahasa masih PPKM level 4, teman-teman pemuda lainnya mengikuti via videocall Whatsapp. Kita memulai dengan doa dan dilanjutkan dengan diskusi. Lalu pernyataan deklarasi secara singkat,” ungkap Medawo.
Pemuda yang biasa diapnggil Ka Andra oleh juniornya ini mengungkapkan, IKP NU hadir karena dorongan dari pemuda dan mahasiswa akan perlunya sebuah organisasi yang dapat menampung aspirasi mereka, mengembangkan jiwa dan skill kepemimpinan, menjembatani komunikasi pemuda dengan pemerintah daerah dan memperjuangkan pemerolehan pendidikan dan pekerjaan bagi pemuda.
“Organisasi ini berdiri karena dorongan mahasiswa dan pemuda. Sehingga ada gerak langkah bersama untuk berkontribusi membangun Nusa Utara lebih baik lagi,” imbuhnya.
Presiden Mahasiswa Unima periode 2013-2014 ini menambahkan, meskipun baru dideklarasikan pada 2 September 2021, namun animo pemuda untuk bergabung sangat besar. Terbukti hingga hari ini, sudah ada ratusan pemuda yang mendaftarkan diri.
“Sejak dideklarasikan pada 2 September, sudah hampir 200 pemuda asal Nusa Utara yang telah menyatakan diri bergabung dengan IKP Nusa Utara, baik yang berada di Sangihe, Sitaro, Talaud, Manado, Bitung, Minahasa, dan Minahasa Utara,” kata Andra.
Setelah deklarasi, lanjut Andra, IKP NU akan fokus pada pendaftaran anggota, pembenahan struktur dan pelantikan. Alumnus Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) ini pun mengajak para pemuda asal Nusa Utara dimanapun berada untuk bergabung ke dalam organisasi ini.
“Kami mengajak mahasiswa dan pemuda Nusa Utara, baik yang berasal dari Sangihe, Sitaro dan Talaud maupun yang berdomisili di wilayah Sulawesi Utara, dan pemuda dari berbagai latar belakang untuk bergabung bersama kami,” ajak Andra.
“Kita semua dapat berkontribusi untuk membangun Nusa Utara,” pungkasnya. (Martsindy Rasuh)