Editor: Martsindy Rasuh
JAKARTA (Gawai.co) – Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk MPd mengikuti audiensi bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim didampingi Ketua Umum MRPTNI Prof. Dr. H. Jamal Wiwoho SH MHum, bertempat di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Senin (13/9).
Pada kesempatan itu, Mendikbud Ristek Nadiem dihadapan sejumlah rektor yang hadir memotivasi semua perguruan tinggi agar terus bergerak maju. “Ayo kita terus bergerak maju dan punya cita-cita menjadikan perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH),” ajak Nadiem.
Ketua MRPTNI Prof Jamal Wiwoho menjelaskan, pada pertemuan ini turut dibahas mengenai tiga isu penting diantaranya, tentang pelaksanaan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) di perguruan tinggi, vaksinasi pada perguruan tinggi, dan peran perguruan tinggi dalam upaya pencegahan dan pengendalian covid-19.
Lebih lanjut diterangkan mantan pelaksana tugas rektor Unima ini, bahwa pertemuan ini diadakan daring maupun luring. Ada sekitar 35 rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang hadir langsung. Selain itu, lebih dari 55 rektor serta direktur PTN mengikuti secara daring.
Jamal yang juga rektor UNS mengatakan, pada pertemuan MRPTNI yang diselenggarakan di UNS sangat istimewa, dikarenakan orang nomor satu di Indonesia bisa hadir. “Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, bapak presiden menyempatkan diri untuk hadir dan memberikan arahan kepada para rektor yang tergabung dalam MRPTNI,” kata Jamal.
Ia menambahkan, setelah acara dengan Presiden Jokowi berakhir, dilanjutkan pertemuan bersama Mendikbud Ristek Nadiem dengan para rektor yang hadir langsung di UNS dan yang ikut bergabung secara daring.
Sementara itu, Rektor Unima Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk MPd mengungkapkan, merupakan pengalaman yang luar biasa boleh hadir langsung dan bercakap-cakap dengan Presiden Jokowi bersama Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.
“Sungguh pengalaman yang luar biasa boleh bertemu langsung dengan orang-orang hebat yakni bapak presiden dan bapak menteri serta lainnya,” tutur Prof Dei begitu ia disapa.
Adapun pertemuan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat dimana semua peserta menjalani tes PCR sebelum mengikuti kegiatan. (Martsindy Rasuh)