104 Lulusan PPG Dikukuhkan, Rektor Unima: Guru Adalah Pilar Peradaban Bangsa

Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Universitas Negeri Manado (Unima) kembali mencetak sejarah penting dalam dunia pendidikan dengan mengukuhkan 104 lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Gelombang 2 Tahun 2024. Prosesi pengukuhan dan pengambilan sumpah profesi berlangsung khidmat, diwarnai pesan inspiratif dari Rektor Unima, Dr. Joseph Philip Kambey, SE., MBA., Ak, bertempat di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Kamis (25/9/2025).

“Ini adalah momentum yang sangat istimewa, bukan hanya karena saudara-saudara telah menyelesaikan program PPG dengan penuh dedikasi, tetapi juga karena telah mengambil langkah besar dalam profesi sebagai guru. Guru adalah profesi mulia, penentu masa depan bangsa,” ungkap Kambey dalam sambutannya.

Ia menegaskan, guru memiliki peran vital dalam membentuk generasi cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. Melalui PPG, para calon guru tidak hanya dibekali kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian, tetapi juga semangat pengabdian.

“Guru sejati bukan hanya mengajar, tapi juga menjadi teladan, inspirasi, dan agen perubahan. Ingat pesan Ki Hajar Dewantara: Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani,” tegas Kambey.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) yang telah mendukung penuh pembiayaan program PPG.

“Selamat kepada seluruh lulusan PPG. Jadilah guru profesional berintegritas dan berdedikasi tinggi demi pendidikan Indonesia yang lebih baik,” tutup rektor yang biasa disapa Joje.

Sementara itu, Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Sulut, Arianto Batara, SP., M.Pd, mengingatkan pentingnya peran guru di tengah keterbatasan tenaga pendidik di daerah.

 

“Satu tahun kedepan, Sulut akan kekurangan sekitar 4.000 guru. Kehadiran bapak ibu yang dikukuhkan hari ini sangat dibutuhkan. Ketika sudah menyandang sertifikat pendidik, tunjangan profesi akan mengikuti. Namun, kualitas dan perilaku profesional tetap harus tercermin,” katanya.

Ia menambahkan, rendahnya literasi dan semangat belajar siswa harus dijawab dengan kreativitas guru, terlebih di era digital. “Teknologi seharusnya menjadi sahabat untuk mempermudah pembelajaran, bukan hambatan,” tegas Arianto.

Sementara itu, Koordinator PPG Unima, Wensi Ronald Lesli Paat, ST., MT, menekankan bahwa PPG hadir untuk mencetak guru berkualitas. “Peran guru sangat penting dalam membangun bangsa. Karena itu, setelah dikukuhkan dan disematkan salempang, para lulusan harus membuktikan kualitasnya di lapangan,” ujarnya.

Ditambahkannya, melalui pengukuhan ini, Unima semakin meneguhkan komitmen sebagai pencetak tenaga pendidik profesional yang siap berkontribusi membangun generasi emas Indonesia.

Turut hadir dalam pengukuhan ini diantaranya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Mister Gidion Maru, SS., M.Hum, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Umum, Prof. Dr. Donal Matheos Ratu, S.Pd., M.Hum, Sekretaris Rektor, Dr. Marcia Imelda Watulingas, S.Pd., M.Pd, para guru pamong, dosen PPG, staf dan pegawai PPG, serta peserta dan keluarga. (Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *