Editor: Maher Kambey
Penulis: Michelle de Jonker
Manado (Gawai.co) – Kementrian Kominfo dan Balai pengembangan SDM sejak tahun 2021 sudah kerjasama hingga hari ini menargetkan 7500 peserta di Sulawesi Utara.
Pelatihan Pengelolaan Keuangan Digital ini berlangsung selama dua hari tanggal 8 dan 9 Februari, Peserta yang ikut serta terdiri dari kurang lebih sebanyak 3500 Pelaku UMKM dan 4000-an ASN, di Hotel Luwansa, Jalan Pumorouw, kota Manado, Selasa (8/2/2022).
Erwin Kontu selaku Kadis Kominfo di Kota Manado, menjelaskan tujuan kegiatan ini diselenggarakan untuk memajukan kemampuan para pelaku UMKM dan ASN agar melek digitalisasi.
“Balai pengembangan SDM kementrian kominfo sejak tahun lalu sudah kerja sama, nah tahun ini kita dialokasikan 7500 peserta yang akan diikutsertakan dalam pelatihan. Wali Kota harapkan agar ASN juga diikut sertakan. Karena ada persyarakatan dalam 20 jam kerja ASN harus mengikuti pendidikan atau pelatihan, jadi kegiatan ini memang cocok dengan program kerja pak Walikota dan Pak Wakil,” jelas Erwin.
“Dari 7500 peserta itu ada sekitar 4000-an ASN akan ikut serta, yang diharapkan sebentar karena ini berhubungan dengan transformasi digital ada pengembangan SDM disana dalam hal ini digitalisasi, tidak usah torang (kita) munafik persentase ASN yang melek ITE itu masih sangat sedikit,” tegas Erwin.
“Dengan adanya pelatihan ini mudah-mudahan ada peningkatan SDM juga di sisi Pemerintah Kota Manado, sebenarnya ini momentum untuk bergerak dan bertumbuh, bersyukur ketika pandemi mau tidak mau semua bergerak ke digital. Pemerintah mendukung semua pelatihan yang mendorong UMKM, manfaatkan era digital yang sudah ada didepan mata,” pungkas Erwin.
“Saatnya juga kita semua mempromosikan keunggulan dan kuliner tradisional dari daerah kita ke kanca dunia melalui digital,” tutupnya.
Salah seorang peserta dari pelaku usaha mikro kecil menengah dalam bidang minuman boba kekinian, yang hadir dalam pelatihan ini mengaku kegiatan ini sangat positif membantu peserta untuk belajar dan mendorong semangat dalam pengelolaan keuangan digital.
“Selaku UMKM banyak belajar cara pengelolaan keuangan digital, karena saat ini banyak pelaku UMKM yang belum mengerti dalam mengelolah keuangan, akibatnya usahanya timbul tenggelam, harapannya pelaku UMKM yang ada bisa tetap bertahan dan semangat di masa pandemi ini”, kata Toar Ransun. (MdJ)