Bitung  

Minimalisir Perdagangan Satwa Liar BKSDA Sulut Serahkan Dua Ekor Anjing Pelacak ke Pemkot Bitung

Walikota Bitung bersama Kepala BKSDA Sulut dan jajaran Pejabat Teras Pemkot Bitung bersama unsur forkopimda saat melihat secara langsung cara kerja dari kedua anjing pelacak. (doc.foto: Gawai.co)

BITUNG (Gawai.co) – Kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara (Sulut) melakukan penyerahan dua ekor anjing pelacak khusus satwa liar yang digelar dihalaman kantor Pelabuhan Samudera – Kota Bitung. Kamis (16/12).

Penyerahan kedua anjing pelacak tersebut, berdasarkan kerjasama antara BKSDA Sulut dan Wildlife Conservation Society (WCS) serta Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, yang kemudian diserahkan secara simbolis kepada Pemkot Bitung melalui Satgas Perlindungan Tumbuhan dan Satwa Liar Kota Bitung.

Dikesempatan tersebut, Walikota Bitung Maurits Mantiri yang di dampingi Sekertaris Kota Bitung, Audy Pangemanan, Asisten II Pemkot Bitung, Sikamang dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Bitung Sadar Minabari.

Turut hadir Kepala BKSDA Sulut, Ashari Daeng Magikki, Kepala KSOP Stefanus Wembli Wetik, Dansatrol, Kolonel Laut Dwi Bayi Wicaksono, Kepala Staf Kodim, Mayo Infantri Hardy Gue, Kepala Kapolsek KPS dan Kepala Seksi Wilayah I BKSDA serta jajaran staf WCS dan Tasikoki.

Walikota Bitung, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada BKSDA Sulut, WCS dan Tasikoki yang telah memberikan bantuan dua ekor anjing pelacak khusus satwa liar.

“Bantuan ini sangat bermanfaat untuk keberlangsungan akan kinerja Satgas Perlindungan Tumbuhan dan Satwa Liar, guna memberantas praktik penyeludupan satwa dan tumbuhan melalui akses transportasi laut” ujar Maurits.

Iapun berharap dalam pelaksanaan pemanfaatan kedua anjing pelacak agar supaya dapat di maksimalkan dan sesuai dengan SOPnya.

“Harapannya kedua anjing dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik mungkin sesuai dengan SOP nya nanti” tandas Walikota Bitung.

Hal senada dikalimatkan oleh Kepala BKSDA Sulut, Ashari Daeng Magikki menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Bitung yang senantiasa terus mensupport akan kerja-kerja perlindungan dan pelestarian satwa.

“Satgas perlindungan tumbuhan dan satwa liar merupakan satgas pertama di bentuk hampir di seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia dan hal ini patut diapresiasi” ujar Ashari.

Mantan Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Sulut ini pun mengharapkan melalui kerjasama ini dapat memberikan dampak positif akan kelestarian satwa serta dapat memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Harapannya untuk pemanfaatan anjing pelacak ini, tanpa ada birokrasi yang memberatkan dan selanjutnya akan kita atur bersama mekanisme peminjamannya” pungkasnya.

Diketahui kedua jenis anjing pelacak antara lain; jenis German Sheperd berumur 3 tahun dengan sebutan Giselle dan jenis Belgian Malinois umur 4 tahun dengan sebutan Ivy.

Sementara itu, pembiayaannya dan pemeliharaan kedua anjing pelacak tersebut akan dilakukan di Pusat Penyelamatan Tasikoki yang disupport oleh WCS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *