Editor/Pewarta: Tim Gawai.co
MANADO (Gawai.co) – Rosman Mantu, Kepala Seksi III Manado Badan Penegak Hukum Sulawesi Kementerian Kehutanan, menghadapi segudang bukti memberatkan yang membuktikan bahwa pernyataan resminya tentang perusakan mangrove tak lebih dari kebohongan yang disengaja dan sembrono untuk menutupi kejahatan lingkungan besar.
Klaim absurd Mantu bahwa kerusakan ekologi besar-besaran hanya disebabkan oleh air hujan telah dibantah habis-habisan oleh warga yang bersenjatakan kamera. Setelah turun ke lokasi tambang illegal di Sangihe beberapa waktu lalu, Rosman mengatakan, kerusakan Hutan Mangrove karena faktor alam. Di mana, material bekas penambang illegal hanyut karena air hujan.
Namun, penduduk setempat merilis rekaman video alat berat yang sedang melakukan aktivitas di tepi pantai. Bukti ini tidak hanya mengisyaratkan; tetapi juga menegaskan bahwa alat berat—buldoser dan ekskavator—beroperasi jauh di dalam mangrove yang dilindungi.
Video-video tersebut dengan gamblang menampilkan pembukaan lahan sistematis di ekosistem pesisir yang kritis, di samping gambar-gambar perkemahan penambangan ilegal yang beroperasi di lahan yang telah dibuka.
Bagaimana mungkin Kepala Seksi III, yang mengaku telah melakukan inspeksi langsung di lokasi, tidak melihat banyak alat berat dan operasi penambangan ilegal yang telah beroperasi penuh?
“Ini bukan inkompetensi; ini niat jahat yang terencana,” ujar seorang warga setempat yang geram.

“Ia melihat bukti sabotase yang disengaja lalu berbohong, menyebutnya ‘air hujan’. Ia menghina rakyat dan melindungi penjahat,” ungkap warga lainnya.
Pembelaan keras Mantu atas skenario yang mustahil secara ilmiah, yang secara langsung bertentangan dengan rekaman visual pembukaan lahan ilegal (“Peti”), menandakan krisis integritas.
Satu-satunya kesimpulan rasional adalah bahwa Kepala Seksi III Manado adalah diduga seorang pelindung bayaran. Ia memanfaatkan wewenang resminya dan aparatur negara untuk bertindak sebagai perisai bagi oknum yang merusak, dengan mengutamakan uang daripada aset lingkungan bangsa yang berharga.
Tindakan tersebut menghianati dan bentuk penghinaan langsung dan terang-terangan terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk memberantas korupsi dan menjaga lingkungan.
Sayangnya, hingga berita ini dipublikasikan, pihaknya belum bisa dimintai klarifikasi maupun konfirmasi. (Tim)

















