Pewarta : Michelle de Jonker
Editor : Misel Pontoh
KOTAMOBAGU (gawai.co) – Upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan kembali diwujudkan melalui pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) bersubsidi, Kamis (27/11/2025).
Dua wilayah menjadi lokasi pelaksanaan, yakni GMIBM Pniel Tumobui di Kecamatan Kotamobagu Timur serta Desa Duminanga di Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Keduanya masuk kategori wilayah rentan berdasarkan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA), sehingga intervensi pemerintah melalui GPM dipandang strategis untuk memperkuat akses masyarakat terhadap pangan pokok.

Safari GPM Akan Diperluas untuk Tekan Harga Pangan Kepala Dinas Pangan Sulut, Franky Tintingon S.STP, menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mengawal kestabilan harga pangan. Dihadapan sejumlah jurnalis pos liputan ekonomi Bank Indonesia, ia memastikan bahwa safari GPM akan diperluas ke berbagai titik dalam waktu dekat.
“Kita akan mengadakan safari di beberapa titik dalam waktu dekat ini. Jika harga pangan turun, otomatis akan membuat hati sukacita,” ujar Tintingon dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di Manado, Jumat (28/11/2025).
Bank Indonesia Apresiasi Sinergi Pemerintah Daerah dan Pemangku dalam momentum PTBI tersebut, Bank Indonesia Sulut juga memberikan anugerah khusus bagi stakeholder paling proaktif, kooperatif, dan kolaboratif sepanjang pelaksanaan program kerja tahun 2025.

Deputi Direktur Bank Indonesia Sulawesi Utara, Reynold Asri, turut memberikan apresiasi atas berbagai capaian stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi daerah.
“Atas kerja keras, sinergi, dan kolaborasi erat yang telah dijalin bersama segenap pemangku kepentingan, kami mengucapkan selamat dan terima kasih,” ujar Reynold.
Dalam acara ini juga ada penghargaan hadiah yang disiapkan kepada pemerintah daerah, instansi vertikal, perbankan, pelaku usaha, UMKM, insan media, dan seluruh mitra strategis Sulawesi Utara atas kerja sama yang selama ini berjalan solid.
“Dengan berbagai tantangan ke depan, kami berharap semangat kerja dan kolaborasi yang telah terjalin dapat makin kuat, sehingga perekonomian Sulut dapat tumbuh dengan harga yang tetap terjaga,” tutup Reynold Asri.

GPM bersubsidi di Kotamobagu dan Bolsel sendiri berlangsung lancar dan mendapat respons antusias warga.
Program ini menjadi salah satu intervensi strategis pemerintah untuk menahan gejolak harga pangan jelang akhir tahun dan menjaga daya beli masyarakat di wilayah rentan.
MDJ

















