Bitung  

Swasembada Pangan ‘Mengintai’ Peternak di Bitung Desak Perbaikan Akses Jalan

Akses jalan perkebunan. diwilayah Kelurahan Aertembaga II, Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. (foto:istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi 

BITUNG (Gawai.co) — Akses jalan menuju area perkebunan dan peternakan di Kelurahan Aertembaga II, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, semakin memprihatinkan. Jalan yang dibangun sekitar tahun 2010 itu hingga kini tak kunjung mendapat perbaikan, padahal merupakan satu-satunya jalur yang digunakan para petani dan peternak untuk aktivitas produksi.

Salah seorang karyawan peternakan, Alfian, saat ditemui awak media mengungkapkan bahwa perbaikan jalan tersebut telah diusulkan setiap tahun melalui forum musyawarah kelurahan maupun kecamatan.

“Hampir setiap musyawarah, jalan ini selalu diusulkan. Tapi entah kenapa, sampai sekarang belum juga terealisasi,” ujar Alfian, karyawan peternakan ayam yang rutin menyuplai kebutuhan ayam di wilayah Sulawesi Utara, Selasa (25/11/2025).

Ia menambahkan, kondisi jalan yang rusak parah membuat para petani dan peternak kesulitan mengakses jalur tersebut, terutama saat panen. Hal itu memaksa mereka mengeluarkan biaya tambahan hanya untuk mempercepat proses distribusi.

“Ini adalah akses terdekat menuju jalan utama. Tapi karena kondisinya sangat buruk, kami terpaksa mengeluarkan biaya ekstra agar panen bisa tepat waktu,” jelasnya.

Alfian berharap pemerintahan baru—baik pusat maupun daerah—dapat memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini demi mendukung peningkatan ekonomi masyarakat di Kecamatan Aertembaga.

Lebih lanjut, ia menyinggung program nasional AstaCita Presiden, yang salah satu poinnya menekankan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, hingga ekonomi hijau dan biru. Menurutnya, ketahanan pangan yang menjadi bagian penting dari AstaCita akan sulit tercapai bila akses produksi di daerah tidak dibenahi.

“Harapannya, dengan adanya program AstaCita terkait ketahanan pangan, ditambah program pembangunan dari Pemerintah Kota di bawah kepemimpinan Wali Kota Hengky Honandar dan Wakil Wali Kota Randito Maringka, akses jalan menuju perkebunan dan peternakan bisa segera ditingkatkan demi mendukung swasembada pangan lokal,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa mereka mendukung penuh program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Sebagai salah satu pemasok kebutuhan dapur MBG di wilayah Sulawesi Utara, para peternak sangat membutuhkan akses jalan yang layak agar distribusi dapat berjalan lancar.

“Kami sebagai penyuplai untuk dapur-dapur MBG sangat membutuhkan jalan yang memadai,” tutupnya. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *