Pewarta : Michelle de Jonker
Editor : Misel Pontoh
MANADO (gawai.co) — Gubernur Buka acara Secara Resmi di kegiatan Mubes pertama IWO, Jeane Rondonuwu kembali memimpin Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Sulawesi Utara periode 2025–2030 setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Bersama Pertama IWO Sulut yang digelar di Aula Balai Bahasa Sulut, Teling, Manado, Selasa (18/11/2025).
Pada penetapan kepengurusan baru ini, Gubernur Sulawesi Utara menyampaikan sejumlah pesan penting kepada insan pers. Pesan yang dinilai sangat relevan dengan tantangan jurnalisme di era disrupsi dan teknologi AI.
Dalam sambutan yang disampaikan pada dialog interaktif bertema “Profesionalisme Jurnalis Era Disrupsi Mengawal Pemerintah Daerah yang Berintegritas”, Gubernur Sulut menegaskan bahwa kritik merupakan bagian penting dari demokrasi dan pemerintahan yang sehat.
“Pemerintah tidak anti kritik. Kritik itu penting. Kalau pemerintah tidak mau dikritik, justru bahaya. Bisa kehilangan arah dan merasa paling benar,” tegasnya.

Gubernur menekankan bahwa media termasuk IWO memiliki fungsi sebagai alarm publik. Ketika ada penyimpangan, media harus bersuara.
“Kadang berita yang keras itu bukan serangan, tapi pengingat. Kalau media menyampaikan kritik dengan data dan niat baik, itu artinya peduli.”
Gubernur juga menekankan bahwa Pemerintah Provinsi Sulut tidak memandang media sebagai musuh, melainkan mitra strategis yang berperan dalam meningkatkan kualitas layanan publik.
“Sinergi bukan berarti media jadi corong pemerintah. Bukan juga pemerintah mengatur media. Sinergi artinya saling bantu, saling koreksi, dan saling belajar,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus belajar berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami masyarakat, sementara media harus menjaga akurasi dan keberimbangan.
Gubernur menyoroti perubahan besar dalam ekosistem informasi. Di era digital, berita bergerak dalam hitungan detik, dan teknologi AI menghadirkan peluang sekaligus ancaman terhadap integritas informasi.

“Sekarang dunia sudah beda. Kita masuk ke zaman serba digital, serba cepat, dan sudah mulai dikuasai AI. Ada berita yang dibuat manusia, tapi ada juga yang dibuat mesin”, tegas Mayjen TNI (PURN) Yulius Selvanus, SE.
Ia mengingatkan bahwa kemampuan AI meniru suara, membuat gambar, dan bahkan menulis berita dapat menjadi senjata yang menyesatkan jika tidak dipahami dengan bijak.
“Batas antara berita benar dan palsu makin tipis. Deepfake dan hoaks bisa membingungkan masyarakat”, ungkapnya.
Meski demikian, Gubernur menegaskan keyakinannya bahwa profesi wartawan tidak akan tergantikan.
“AI punya logika, tapi wartawan punya hati dan tanggung jawab moral.”
Menutup sambutannya, Gubernur menyerukan agar hubungan pemerintah dan media dijaga dengan sikap profesional, jujur, serta saling menghargai.
“Dengan memohon penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa, Musyawarah Bersama Wilayah I IWO Sulawesi Utara saya nyatakan dibuka,” Pungkas Mayjen TNI (PURN) Yulius Selvanus, SE.

Harapan dan doa agar IWO Sulut dapat terus melahirkan produk jurnalistik yang mencerdaskan, relevan, dan mengawal integritas pemerintah daerah demi terwujudnya Sulawesi Utara yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini dihadiri para pejabat yang masuk dalam agenda dialog interaktif yakni Gubernur Sulawesi Utara Bapak Mayjen TNI (PURN) Yulius Selvanus, SE diwakili oleh Kepala Kesbangpol Sulut John Suak SE.MSI, Bapak Kapolda Sulut Irjen Pol Dr Royke Harry Langie, SiK.MH. yang diWakili oleh Kompol Peter Gosal, SH.MH Kasubid Penmas Bid Humas Polda Sulut. Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Bapak Januar Pribadi SiP, MM diwakili Ketua tim pembinaan balai bahasa Anas Nurdin SS Mhum. Kepala Bank Indonesia Sulawesi Utara bapak , Joko Supratikto yang diwakiliI Made Dony Wirawan, Kepala Tim Implementasi KEKDa. Dekan Fisip Unsrat Manado, Bapak Dr. Ferry Daud Liando, M,Si. Para Pendukung Acara, dan Insan Pers.
MDJ

















