Menumbuhkan Cakrawala Global Anak Pesisir: Pengenalan Bahasa Prancis Praktis untuk Pemberdayaan Anak-Anak Nelayan di Pantai Bitung Karangria

Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh

MANADO (Gawai.co) — Dalam upaya memperkuat kapasitas generasi muda di wilayah pesisir, tim dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Manado (UNIMA) melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Pengenalan Bahasa Prancis Praktis sebagai Sarana Pemberdayaan Anak-Anak Nelayan di Kawasan Pantai Bitung Karangria Kota Manado.” Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen FBS UNIMA untuk menghadirkan pendidikan yang inklusif, relevan, dan berdampak langsung bagi masyarakat pesisir.

Masyarakat pesisir, khususnya keluarga nelayan, masih menghadapi keterbatasan akses terhadap pendidikan nonformal yang mendukung keterampilan abad ke-21, termasuk penguasaan bahasa asing. Padahal, kawasan pesisir memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, perdagangan hasil laut, hingga peluang kerja lintas negara. Minimnya pengenalan bahasa asing sejak dini menjadi salah satu faktor penghambat peningkatan daya saing sumber daya manusia di wilayah tersebut.

Solusi yang ditawarkan, melalui program Pengenalan Bahasa Prancis Praktis, kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan rasa percaya diri, minat belajar, dan wawasan global anak-anak nelayan. Proses pembelajaran disusun dengan pendekatan yang menyenangkan, interaktif, dan kontekstual sesuai kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir. Dengan metode ini, program tidak hanya berorientasi pada aspek edukatif, tetapi juga menjadi wadah pembentukan karakter, kemandirian, serta motivasi belajar generasi muda.

Dampak dan Kontribusi bagi Masyarakat

Program ini memberikan kontribusi nyata melalui, partisipasi aktif anak-anak peserta, dukungan masyarakat, serta keterlibatan orang tua dalam seluruh rangkaian kegiatan pengenalan Bahasa Prancis.

Kemudian, peningkatan motivasi belajar dan kemampuan dasar berbahasa asing, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan nonformal sebagai sarana pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir Pantai Bitung Karangria.

Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNIMA, Dr. Grace Shirley Luntungan, M.Hum, selaku pelaksana kegiatan, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Kami ingin menghadirkan pendidikan yang tidak berhenti di ruang kelas, tetapi benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat. Melalui pembelajaran Bahasa Prancis, anak-anak nelayan diperkenalkan pada wawasan global sekaligus diajak untuk percaya pada potensi diri mereka,” ujar Dr. Grace.

Ia menambahkan, bahwa pembelajaran bahasa asing sejak usia dini bukan hanya soal kemampuan berkomunikasi, tetapi juga sarana untuk membentuk pola pikir terbuka, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

“Dengan semangat kolaboratif, kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi upaya pemberdayaan masyarakat pesisir lainnya,” tutupnya. (Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *