Pewarta : Reynaldi Tulong
Editor : Misel Pontoh
Sangihe, Gawai.co – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) menggelar Sosialisasi Puskesmas Ramah Anak, Selasa (11/11/2025) di Ruang Serbaguna Pendopo Rumah Jabatan Bupati.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam mendukung terwujudnya Kabupaten Layak Anak di Sangihe, khususnya dalam peningkatan layanan kesehatan yang berpihak pada kepentingan dan kesejahteraan anak.
Sosialisasi tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Melanchton Harry Wolff. Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dinas P3A yang terus berkomitmen mengembangkan program-program ramah anak, meski di tengah keterbatasan anggaran.
“Kegiatan ini sangat penting karena menyangkut masa depan anak-anak kita, generasi penerus Sangihe. Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan setiap fasilitas kesehatan mampu memberikan layanan yang layak dan ramah bagi anak,” ujar Wolff.

Ia juga menegaskan bahwa upaya menjadikan puskesmas ramah anak merupakan bagian dari program Kabupaten Layak Anak (KLA) yang terintegrasi dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Salah satu indikator penting dalam penilaian KLA, lanjutnya, adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang mendukung pelayanan kesehatan dasar dan kesejahteraan anak.
“Dalam lima klaster penilaian KLA, puskesmas masuk pada klaster ketiga yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan. Artinya, puskesmas menjadi garda terdepan dalam memastikan hak-hak kesehatan anak terpenuhi,” jelas Wolff.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, kepala puskesmas, dan lembaga mitra, untuk menyukseskan implementasi puskesmas ramah anak di seluruh wilayah Sangihe.
“Kami berharap dukungan semua pihak, terutama tenaga kesehatan, untuk memastikan pelayanan kesehatan yang ramah anak benar-benar terlaksana di setiap puskesmas. Ini bukan sekadar memenuhi indikator, tapi wujud kepedulian kita terhadap tumbuh kembang anak-anak di daerah ini,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wolff juga menyinggung beberapa indikator penting dalam klaster kesehatan anak, seperti penurunan angka perkawinan usia dini, perbaikan status gizi balita, peningkatan pemberian ASI eksklusif, hingga penyediaan ruang pelayanan yang ramah anak di setiap puskesmas.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh perwakilan lintas sektor, di antaranya Dinas Kesehatan, para kepala puskesmas, LSM pemerhati anak, dan unsur pemerintah daerah lainnya.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Kepulauan Sangihe dapat semakin berkomitmen dalam memberikan layanan terbaik dan manusiawi bagi anak-anak—sebagai investasi berharga bagi masa depan daerah.(nal)

















