Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
MANADO (Gawai.co) – Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Manado (Unima) terus memperluas jejaring dan memperkuat peran akademik melalui kemitraan strategis lintas lembaga. Pada Selasa (11/11/2025), jajaran pimpinan FISH Unima melakukan audiensi dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara (Kejati Sulut) guna menjajaki kolaborasi dalam mengintegrasikan Program “Jaksa Masuk Desa” dengan Program “Kampus Berdampak” yang tengah digalakkan Unima.

Pertemuan yang berlangsung di kantor Kejati Sulut tersebut menjadi langkah awal sinergi antara dunia akademik dan lembaga penegak hukum, khususnya dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat di wilayah pedesaan.
Dekan FISH Unima, Prof. Dr. Theodorus Pangalila, S.Fils., SH., M.Pd., menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama administratif, melainkan gerakan nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami di FISH Unima menyambut dengan antusias kolaborasi ini. Program Jaksa Masuk Desa memiliki semangat yang sama dengan Kampus Berdampak, yakni menghadirkan edukasi dan kesadaran hukum hingga ke akar rumput. Mahasiswa kami akan terlibat langsung dalam kegiatan ini sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat,” ujar Prof. Pangalila.
Ia menambahkan, kerja sama tersebut akan menjadi sarana pembelajaran kontekstual bagi mahasiswa untuk memahami penerapan hukum dan nilai-nilai sosial secara langsung di lapangan.

“Ini adalah ruang belajar yang hidup. Mahasiswa tidak hanya memahami teori hukum, tetapi juga menyaksikan bagaimana hukum bekerja dan dirasakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, Jacob Hendrik Pattipeilohy, S.H., M.H., memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif FISH Unima. Ia menilai kerja sama ini merupakan contoh konkret sinergi antara pendidikan dan penegakan hukum dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kami sangat menyambut baik kerja sama ini. Melalui Jaksa Masuk Desa, kami ingin memastikan masyarakat memahami hak dan kewajibannya di hadapan hukum. Dengan dukungan akademisi dari FISH Unima, kami percaya pesan-pesan edukatif ini akan tersampaikan lebih luas dan efektif,” ujar Kajati.

Kajati Jacob juga memperkenalkan salah satu program unggulan Kejaksaan, yakni “RJ Kejaksaan” (Restorative Justice atau Keadilan Restoratif), yang menjadi pendekatan humanis dalam penyelesaian perkara pidana.
“Restorative Justice menekankan pada penyelesaian perkara melalui perdamaian dan dialog. Kejaksaan berperan sebagai fasilitator yang mempertemukan tersangka, korban, dan masyarakat untuk mencari solusi yang adil dan memulihkan keadaan seperti semula, bukan semata fokus pada hukuman,” jelasnya.
Ia pun berharap FISH Unima dapat berperan aktif dalam pengembangan dan kegiatan Restorative Justice di masyarakat.
“Kami berharap FISH Unima turut mengambil bagian dalam program RJ Kejaksaan. Peran akademisi sangat penting dalam memberikan perspektif ilmiah, edukatif, dan sosial agar keadilan benar-benar berpihak pada kemanusiaan,” tambah Jacob.

Audiensi tersebut turut dihadiri jajaran pimpinan kedua institusi, antara lain Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Xaverius Erick Lobja, S.Pd., M.Si., Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Dr. Fitri Herawati Mamonto, S.Ag., MAP., serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Joice Christian Kumaat, S.Pi., M.Sc.
Hadir pula Ketua Senat FISH Prof. Dr. Maxi Tendean, M.Si., Sekretaris Senat Reynold Simandjuntak, SH., MH., para ketua jurusan, koordinator program studi, dosen, dan pegawai FISH Unima.
Dari pihak Kejati Sulut turut hadir, diantaranya Jacob Hendrik Pattipeilohy, S.H., M.H Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, Eri Yudianto, S.H., M.H Asisten Intelijen Kejati Sulut, Andi Usama Harun, S.H., M.H Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara, Sterry Fendy Andih, S.H., M.H Kepala Bagian Tata Usaha, Dr. (Cand) Morais Barakati, S.H., M.H Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Produksi, Asisten Bidang Intelijen, Enrico Mandey, S.H., M.H Kepala Seksi Ideologi, Politik, Pertahanan dan Keamanan, Asisten Bidang Intelijen, Syahlan Mannassai, S.H Kepala Seksi Pertimbangan Hukum, Asisten Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, Muhammadong, S.H Kepala Seksi Perdata, Asisten Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.
Melalui audiensi ini, FISH Unima dan Kejati Sulut menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat kemitraan antara lembaga pendidikan tinggi dan aparat penegak hukum. Kolaborasi ini diharapkan melahirkan masyarakat yang berpengetahuan, sadar hukum, dan berdaya, serta menjadikan hukum sebagai sarana keadilan dan kesejahteraan sosial.

Sebagai bagian dari semangat “Kampus Berdampak”, sinergi ini meneguhkan peran FISH Unima sebagai fakultas yang tidak hanya mencetak akademisi dan praktisi hukum yang unggul, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat.
Kerja sama ini menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi mitra strategis penegak hukum dalam membangun peradaban hukum yang inklusif, berkeadilan, dan bermartabat. (Mrt)

















