Pelatihan Bahasa Jepang Praktis bagi Generasi Muda di Kota Tomohon: Dosen UNIMA Dorong Peningkatan Kompetensi Global dan Pemahaman Budaya

Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh

TOMOHON (Gawai.co) – Sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado (UNIMA) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui Pelatihan Bahasa Jepang Praktis bagi Generasi Muda dan Pelajar di Kota Tomohon.

Kegiatan ini dipimpin oleh Drs. Jos Narande, M.Pd, Mariam Frika Toliwongi, M.Pd, dan Fanda Tellew, M.Pd, yang semuanya merupakan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang UNIMA. Program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat, khususnya generasi muda, dengan membekali mereka keterampilan berbahasa asing serta memperkenalkan nilai-nilai budaya Jepang yang relevan dengan dunia kerja global.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi komunikasi dan wawasan budaya Jepang pada siswa dan mahasiswa di Tomohon. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam memperluas literasi bahasa asing di kalangan generasi muda.

Beberapa manfaat utama kegiatan ini antara lain:

Peluang kerja internasional: Peserta memperoleh kemampuan bahasa Jepang dasar yang menjadi bekal untuk bekerja atau magang di Jepang.

Peningkatan kualitas SDM: Mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar lebih siap bersaing di era globalisasi.

Pemahaman lintas budaya: Peserta memahami etika, nilai, dan budaya kerja Jepang yang relevan dalam lingkungan profesional.

Materi dan Metode Pelatihan

Materi yang diberikan mencakup empat keterampilan utama bahasa Jepang, yaitu berbicara, mendengar, membaca, dan menulis. Peserta juga mendapatkan pengenalan tentang budaya kerja dan kehidupan di Jepang, agar mampu beradaptasi secara sosial maupun profesional.

Metode pelatihan dilakukan secara interaktif melalui presentasi, diskusi, dan simulasi percakapan sederhana, disertai sesi berbagi pengalaman oleh alumni SMA asal Tomohon yang kini bekerja di Jepang melalui Lembaga Keterampilan (LPK) Julian Indonesia Iwate. Kehadiran alumni ini memberikan inspirasi nyata kepada peserta bahwa penguasaan bahasa Jepang dapat membuka banyak peluang masa depan.

Tahapan Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan

Sebelum pelaksanaan, tim dosen melakukan koordinasi dengan para guru SMA dan kampus di Tomohon melalui media komunikasi daring. Setelah persiapan matang, kegiatan dilaksanakan secara langsung di sekolah-sekolah dan kampus yang ditunjuk.

Pada tahap awal, peserta diperkenalkan dengan data global pembelajar bahasa Jepang, di mana pada tahun 2018 tercatat lebih dari 3,8 juta pemelajar di seluruh dunia, dengan 870.000 di Indonesia—dan sekitar 40% di antaranya adalah siswa SMA. Data ini menunjukkan bahwa bahasa Jepang semakin populer dan relevan di kalangan pelajar Indonesia.

Kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi. Para peserta menunjukkan minat besar untuk mempelajari bahasa dan budaya Jepang. Berdasarkan evaluasi, para peserta menyatakan kepuasan dan motivasi tinggi terhadap kegiatan pelatihan ini, yang tidak hanya memberikan ilmu praktis tetapi juga membuka wawasan global.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim dosen berharap generasi muda Tomohon semakin termotivasi untuk belajar bahasa Jepang dan menjadikannya sebagai bekal menuju masa depan yang kompetitif. Selain meningkatkan kemampuan berbahasa, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan etika positif yang menjadi ciri khas budaya Jepang.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen UNIMA dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kualitas pendidikan berbasis globalisasi budaya dan bahasa. (Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *