Sitaro  

Astaga! Kelangkaan BBM Lumpuhkan Aktivitas Warga Siau, Antrean Mengular Hingga Ratusan Meter

Di tengah panas terik, warga antre berjam-jam membawa jeriken dan ember, berharap stok BBM segera kembali normal di Siau. (Foto: ISTIMEWA)

SITARO (Gawai.co) — Antrean kendaraan bermotor dan deretan jeriken di pinggir jalan menjadi pemandangan yang lazim di wilayah Siau dalam sepekan terakhir. Warga rela menunggu berjam-jam di bawah terik matahari demi mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin langka.

Dari pantauan di lapangan, antrean kendaraan di salah satu titik pengisian tampak mengular hingga ratusan meter. Warga bahkan rela menunggu sejak subuh dengan membawa ember dan jeriken untuk mendapatkan jatah BBM.

“Sudah lebih seminggu antre terus, tapi kadang tidak kebagian. Kalau tidak antre, motor tidak bisa dipakai kerja,” keluh Rico, warga Ulu Siau.

Kelangkaan BBM ini tak hanya berdampak pada mobilitas warga, tapi juga pada ekonomi lokal. Para pelaku usaha kecil terhambat beroperasi. Pun, hal sama dirasakan pengendara ojek dan pedagang keliling. Mereka mengaku kehilangan penghasilan karena tidak bisa beroperasi penuh.

“Pendapatan menurun jauh. Kalau ada bensin pun harganya naik di pengecer,” ungkap Rudi Salindeho warga Bebali, Kecamatah Siau Timur.

Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan bijak dalam menyikapi keterbatasan pasokan BBM. Dalam keterangan resminya, pemerintah memastikan bahwa kelangkaan ini bukan akibat pengurangan jatah atau kebijakan baru, melainkan disebabkan keterlambatan pengiriman kapal pengangkut BBM ke wilayah Sitaro.

“Situasi ini terjadi karena cuaca buruk di perairan sekitar selama beberapa minggu pada bulan September, serta adanya kerusakan pada salah satu kapal pengangkut yang biasa melayani jalur distribusi ke daerah kepulauan,” ujar Bupati Kepulauan Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit.

Akibat kendala tersebut, pasokan BBM yang seharusnya dikirim dua kali dalam sebulan

hanya bisa dilakukan sekali. Lanjutnya, BBM yang tersedia di Siau saat ini merupakan jatah pengiriman bulan September yang baru tiba pada Oktober. Olehnya, pemerintah daerah bersama Pertamina, pihak penyalur, dan instansi terkait terus melakukan koordinasi untuk mempercepat normalisasi distribusi, sekaligus memastikan penyaluran dilakukan secara adil dan merata di seluruh wilayah kepulauan.

“Kami mengajak seluruh warga untuk tetap sabar, tidak panik, serta menggunakan BBM secara bijak sesuai kebutuhan prioritas. Pemerintah Daerah berkomitmen melakukan langkah percepatan dan pengawasan agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik,” tuturnya.

Di tengah keterbatasan yang terjadi, Bupati Chyntia mengajak masyarakat menjaga ketertiban dan saling pengertian, agar situasi di lapangan tetap kondusif.

“Dengan kebersamaan dan kesabaran, setiap kendala dapat kita lalui dengan damai dan penuh pengertian,” ucapnya.

Meski demikian, masyarakat berharap pasokan BBM dapat segera normal kembali, karena keterlambatan yang berkepanjangan berpotensi menghambat aktivitas ekonomi dan sosial di pulau yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Sitaro itu. (dew) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *