Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
SURABAYA (Gawai.co) – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Manado (Unima), Prof. Dr. Theodorus Pangalila, S.Fils., S.H., M.Pd., turut berpartisipasi dalam kegiatan Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (HISPISI) yang digelar di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), 24–25 Oktober 2025.
HISPISI hadir sebagai wadah yang menyatukan para sarjana pendidikan ilmu-ilmu sosial di Indonesia, berfungsi sebagai forum kolaboratif untuk memperkuat kontribusi akademik dalam bidang sosial.
Seiring perkembangannya, organisasi ini memperluas jangkauan dengan melibatkan akademisi dari berbagai disiplin, seperti sosiologi, antropologi, ilmu politik, administrasi publik, hubungan internasional, komunikasi, hingga geografi sosial—membangun jejaring ilmiah yang mendorong kebijakan publik berbasis riset sosial.
Tahun ini, kegiatan HISPISI dirangkaikan dengan The 5th International Conference on Humanities Education, Law, and Social Science (ICHELSS). Menurut Ketua Umum HISPISI, Prof. Dr. Komarudin, M.Si., forum tersebut menjadi momentum strategis untuk memperkuat posisi 12 Universitas Negeri eks Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)—antara lain UNM, Undiksha, UNESA, UNY, UNNES, UPI, UNJ, UM, Unimed, UNP, Unima, dan UNG—baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Melalui kegiatan ini diharapkan kolaborasi dan sinergi antar bidang ilmu sosial semakin kuat dan mampu menghasilkan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa,” ungkap Prof. Komarudin.
Sementara itu, Prof. Pangalila menyampaikan bahwa HISPISI diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan solusi terhadap berbagai persoalan kebangsaan yang dihadapi Indonesia saat ini.
Partisipasi FISH Unima dalam HISPISI 2025 menjadi wujud komitmen fakultas untuk terus berperan aktif dalam pengembangan riset lintas bidang dan memperkuat posisi Unima di kancah akademik internasional—sejalan dengan visi Unima Unggul, Mandiri, Kompetitif, dan Entrepreneurial.
“Partisipasi FISH Unima dalam kegiatan HISPISI dan ICHELSS 2025 merupakan bagian dari komitmen kami untuk memperkuat kolaborasi keilmuan di bidang sosial, hukum, dan pendidikan. Melalui forum ini, kami berharap terjadi pertukaran gagasan yang konstruktif dalam membangun paradigma baru ilmu sosial yang relevan dengan dinamika masyarakat Indonesia masa kini,” tutupnya. (Mrt)

















