SITARO (Gawai.co) – Sejak resmi terbentuk sebagai daerah otonom pada 23 Mei 2007, hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus berbenah demi mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.
Kini, satu langkah besar kembali terwujud: hadirnya PT. Kimia Farma Apotek di wilayah yang dikenal sebagai Negeri 47 Pulau ini. Langkah monumental ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara Pemkab Sitaro dan PT. Kimia Farma Apotek yang berlangsung di ruang rapat kompeten lantai 2, Kantor Pusat PT. Kimia Farma Apotek, Jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat, Kamis, (25/9/ 2025).
Bupati Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit, hadir langsung dalam kesempatan tersebut. Usai pertemuan tersebut, ia menegaskan bahwa kehadiran Kimia Farma di Sitaro bukan sekadar penambahan fasilitas, tetapi menjadi bagian penting dalam menjawab kerinduan masyarakat atas akses obat-obatan yang selama ini sangat terbatas.
“Sebagian besar masyarakat kami adalah peserta BPJS. Namun, untuk mendapatkan obat-obatan kronis, mereka harus menempuh perjalanan laut hingga 3,5 jam ke Manado. Ini tentu memberatkan dari segi waktu, biaya, dan tenaga. Kehadiran Kimia Farma adalah solusi nyata untuk hal ini,” ungkap Bupati Chyntia.
Kehadiran Kimia Farma ini juga mempertegas komitmen Bupati Chyntia dalam mewujudkan visi Sitaro Masadada yakni daerah yang maju, sejahtera, damai, dan dasyat. Ia menyampaikan harapan besar agar kerja sama ini segera direalisasikan di lapangan agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
“Kami bersyukur, setelah sekian lama menanti, akhirnya ada jalan keluar. Ini bukti keseriusan pemerintah daerah dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas,” tegasnya.
Tak hanya soal penyediaan obat, Pemkab Sitaro juga siap mendukung langkah Kimia Farma, termasuk menyediakan fasilitas transportasi laut sebagai bagian dari solusi distribusi logistik di wilayah kepulauan yang memiliki karakter geografis menantang.
Sementara itu, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT Kimia Farma Apotek, Dadan, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung penuh kebutuhan masyarakat Sitaro, termasuk membuka ruang komunikasi untuk menyelesaikan tantangan teknis yang mungkin dihadapi ke depan.
“Kita bisa percepat proses ini. Terima kasih atas kehadiran Bupati di Jakarta. Jika ada kendala, bisa kita bahas bersama. Yang penting semangatnya adalah memberikan akses terbaik bagi masyarakat,” kata Dadan.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro menunjukkan, saat ini hanya terdapat 10 apotik yang tersebar di wilayah kepulauan ini diantaranya, 3 di Siau Barat, 4 di Siau Timur, dan 3 di Tagulandang. Dengan jumlah penduduk lebih dari 70 ribu jiwa, jelas bahwa rasio ketersediaan apotek masih sangat rendah.
Olehnya menurut Kepala Dinas Kesehatan Sitaro, Evita Janis, menyebutkan bahwa kondisi geografis kepulauan dan keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan utama dalam pelayanan kesehatan di Sitaro.
“Jumlah apotek jelas masih kurang. Bahkan, fasilitas kesehatan yang memiliki apotek sendiri pun sering kewalahan memenuhi kebutuhan obat, terutama obat kronis. Karena itu, kerja sama ini sangat strategis,” tambahnya. (dew)

















