Unima Lepas 1.308 Mahasiswa KKN Tematik Literasi: Kolaborasi Tingkatkan Kecakapan Mahasiswa dan Masyarakat

Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Universitas Negeri Manado (Unima) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) resmi melaksanakan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi, Rabu (24/9/2025).

Berlokasi di Auditorium Walanda Maramis, kegiatan ini diikuti 1.308 mahasiswa yang terdiri dari 500 peserta KKN MBKM dan 808 peserta KKN Reguler. Kegiatan mengusung tema “KKN Tematik Literasi Sebagai Kolaborasi Kampus Berdampak Unima dengan Perpustakaan Nasional RI dan Pemerintah Daerah Sulawesi Utara.”

Kepala LPPM Unima, Dr. Armstrong Sompotan, M.Si., menjelaskan bahwa KKN Literasi merupakan program hasil kerja sama antara Perpustakaan Nasional RI dengan Kemendiktisaintek.

“Program ini adalah langkah strategis meningkatkan kecakapan literasi masyarakat. Literasi menjadi fondasi penting dalam pembangunan SDM unggul, mandiri, dan kompetitif,” ujarnya.

Armstrong menambahkan, manfaat KKN ini tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga bagi mahasiswa. “Mahasiswa akan dilatih kemampuan sosial dan komunikasi ketika berinteraksi langsung dengan masyarakat. Pemerintah pun mendukung penuh upaya ini karena literasi dapat membantu masyarakat mengolah informasi dan memecahkan masalah,” tandasnya.

Senada dengan itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik Unima, Prof. Dr. Mister Gidion Maru, M.Hum., menekankan bahwa KKN bukan sekadar kegiatan pengabdian, tetapi juga pesan nyata kepada masyarakat tentang peran mahasiswa.

“Tugas mahasiswa adalah menjadi agen peningkatan literasi di tengah masyarakat. Program ini juga melatih kemampuan beradaptasi di lapangan, yang nantinya akan menjadi bekal berharga untuk masa depan mereka,” jelasnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Perpustakaan Nasional RI yang mendukung penuh kegiatan tersebut. “Semoga program ini membawa transformasi nyata dan berdampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Wakil Bupati Minahasa Selatan, Theo Kawatu, menilai kehadiran mahasiswa KKN menjadi peluang besar bagi daerah.

“Sekitar 300 mahasiswa akan ditempatkan di Minsel. Tentu ini sangat baik karena mereka akan membantu di berbagai bidang, sekaligus mempraktikkan ilmu yang diperoleh selama kuliah,” ujarnya.

“Harapannya, KKN tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat Minsel,” tutupnya. (Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *