LIKE IT 2025 di Manado: BI Dorong Generasi Muda Jadi Investor Cerdas.

Pewarta : Michelle de Jonker

Editor : Misel Pontoh

MANADO, (gawai.co) – Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar kegiatan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) 2025 Series 3 di Kantor BI Sulawesi Utara, Kamis (11/9/2025).

Program yang sudah berjalan sejak 2021 ini konsisten menjadi wadah sinergi antar otoritas keuangan untuk memperkuat pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, dalam mengelola keuangan.

Dengan tema “Generasi Muda Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas” dan sub-tema “Cerdas Finansial Sejak Dini: Muda Bijak, Masa Depan Cerah”, acara ini menegaskan posisi sentral anak muda sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi di masa depan.

Lebih dari 250 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Utara hadir, mulai dari Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado, Universitas Klabat, Universitas Katolik De La Salle, IAIN Manado hingga Politeknik Negeri Manado.

Mereka terlihat antusias mengikuti talkshow bersama otoritas sektor keuangan, sesi berbagi pengalaman dari praktisi, kuis interaktif, dan booth edukasi yang dikemas menarik agar literasi keuangan tidak sekadar teori, tetapi bisa dipraktikkan langsung

Dalam sambutannya, Pimpinan Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Ruth A. Cussoy Intama, menegaskan bahwa dominasi generasi muda dalam struktur penduduk Indonesia adalah peluang besar untuk memperkuat basis investor domestik.

Data per Juli 2025 mencatat jumlah investor di Indonesia mencapai lebih dari 17,47 juta, dan 79% di antaranya adalah generasi muda.

“Angka ini mencerminkan antusiasme luar biasa, tapi juga menuntut literasi keuangan yang matang. Keputusan investasi tidak bisa asal ikut-ikutan, harus dilakukan dengan cerdas, cermat, dan terukur,” ujar Ruth A. Cussoy Intama.

Sementara itu, Kepala BI Sulut, Joko Supratikto, menambahkan bahwa literasi keuangan tidak hanya sekadar mengenal produk dan layanan. Lebih penting lagi adalah melindungi diri dari risiko penipuan digital serta memahami hak dan kewajiban sebagai konsumen keuangan.

“Dengan pemahaman yang baik, generasi muda bukan sekadar pengguna layanan, tapi bisa menjadi agen perubahan dalam membangun perilaku finansial yang sehat dan produktif,” Tandas Joko Supratikto.

Kegiatan Sinergi Otoritas Keuangan untuk Generasi bisa Melek Finansial, ini merupakan bekal generasi muda menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Mdj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *