Bupati Sitaro Desak Evaluasi Menyeluruh Standar Keselamatan Pelayaran Usai Insiden KM Barcelona VA

Bupati Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit, bersama salah satu penumpang korban kebakaran Kapal Barcelona VA, yang selamat. (Foto: ISTIMEWA)

SITARO (Gawai.co) – Insiden kebakaran yang menimpa kapal KM Barcelona VA di Perairan Talise, Minahasa Utara, Minggu (20/7/2025), memantik keprihatinan mendalam dari Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Chyntia Ingrid Kalangit.

Ia mendesak agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan pelayaran, terutama karena moda transportasi laut merupakan sarana utama bagi warga kepulauan. Bupati Chyntia menyampaikan bahwa keselamatan pelayaran harus menjadi prioritas bersama. Mengingat masyarakat kepulauan, termasuk di Sitaro, tidak memiliki banyak pilihan transportasi selain kapal laut, maka aspek keselamatan tak boleh diabaikan.

“Kami berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan pelayaran. Masyarakat kepulauan sangat bergantung pada moda transportasi laut, maka keselamatannya tidak boleh diabaikan,” tegasnya saat ditemui di Pelabuhan Manado.

Insiden kebakaran yang terjadi pada KM Barcelona VA saat tengah berlayar dari Pelabuhan Lirung, Talaud, menuju Manado, menyebabkan ratusan penumpang terpaksa menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.

Beruntung, sebagian besar penumpang dan kru berhasil selamat berkat upaya cepat para nelayan di Pulau Gangga, Talise, dan sekitarnya. Mengetahui sejumlah warganya ikut dalam pelayaran tersebut, Bupati langsung bertolak ke Pelabuhan Manado untuk menyambut dan memastikan kondisi para korban, khususnya warga asal Sitaro.

“Kami bersyukur sebagian besar penumpang selamat. Saya hadir langsung untuk memastikan warga Sitaro dalam kondisi baik dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Tak hanya mengawal proses evakuasi, Pemda Sitaro juga menyiapkan dukungan lanjutan bagi warga terdampak, baik secara psikologis maupun logistik. Pemerintah daerah menilai bahwa insiden seperti ini seharusnya tidak terjadi jika protokol keselamatan diterapkan secara ketat.

Bupati menambahkan, peristiwa ini harus menjadi momentum bagi semua pihak, termasuk operator kapal, otoritas pelabuhan, dan pemerintah, untuk meningkatkan pengawasan dan standar operasional pelayaran.

“Kami tidak ingin tragedi seperti ini terulang. Ini bukan hanya tentang kehilangan materi, tapi nyawa manusia yang dipertaruhkan,” tegasnya.

Insiden KM Barcelona VA menjadi pengingat serius bahwa sistem transportasi laut di kawasan kepulauan masih menghadapi tantangan besar dalam aspek keselamatan. Evaluasi menyeluruh dan tindakan nyata kini ditunggu, agar pelayaran benar-benar menjadi moda yang aman bagi seluruh masyarakat kepulauan. (dew)

Penulis: Dewi MuntiaEditor: Martsindy Rasuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *