Bitung  

Tiga Lokasi Strategis Fokus Pansus RPJMD saat Turlap

Rombongan Pansus RPJMD saat menyambangi kantor Dinas Perpustakaan Pemkot Bitung. (foto:istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bitung 2025-2029 turun lapangan (turlap) disejumlah lokasi.

Adapun titik lokasi turlap Pansus RPJMD DPRD Kota Bitung, diantaranya kantor DPMPTSP Kota Bitung di lokasi KEK dan Gedung DAMKAR diwilayah Kelurahan Manembo-Nembo, Kecamatan Matuari tepatnya samping Kantor KPU Bitung.

Kemudian rombongan Pansus RPJMD yang dipimpin oleh Ketua Pansus, Aldo Nova Ratungalo bergerak menuju kantor Dinas Perpustakaan di wilayah Kecamatan Madidir.

Turut hadir saat kegiatan turlap dihadiri Wakil Ketua Pansus, Edwin Yulianus Podo bersama anggota Pansus, Paulus Denny Lumintang, Imran Lakodi, Syam Panai, Ahmad Syafrudin Ila, Henkie Tumangkeng dan Cherry Mamesah.

Aldo menjelaskan peninjauan Pansus RPJMD ini untuk memastikan arah kebijakan pembangunan kepala daerah kedepan.

“Tadi kami sudah meninjau kurang lebih ada tiga lokasi yaitu, Kawasan Ekonomi Khusus, Pos Pemadam Kebakaran dan Bangunan Kantor Dinas Perpustakaan,” katanya. Jumat (18/07/2025).

Dari beberapa kunjungan Pansus RPJMD, beber Aldo, hal yang paling mendesak adalah pembangunan Kantor Dinas Perpustakaan.

“Saya kira yang paling urgen pembangunan gedung Dinas Perpustakaan untuk menyelamatkan buku dan arsip-arsip penting dari genangan air,” beber Aldo.

Hal yang sama juga diungkapkan anggota Pansus RPJMD Imran Lakodi. Menurutnya, perpustakaan dan kearsipan merupakan rel pemerintahan menuju kemajuan.

“Selama ini Dinas Perpustakaan kerap dicap sebagai momok bagi semua orang. Seakan-akan ASN yang bertugas di Perpustakaan itu adalah tempat pembuangan. Padahal daerah yang tertinggal kemudian berubah dan berkembang berkat perpustakaan dan kearsipan,” jelasnya, sembari mengatakan, perpustakaan dan kearsipan adalah kunci sukses suatu daerah.

Dengan kondisi bangunan kantor perpustakaan yang tak layak, Imran mendorong agar adanya perhatian dalam rangka pembangunan.

“Ribuan buku yang ada di Dinas Perpustakaan ini wajib diselamatkan,” tukasnya. (*/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *