Tepis Isu Plagiat Joseph Kambey, Begini Penjelasan Adventinus Lambut

Dosen FEB Unima Adventinus K. Lambut. (Foto: ist)

Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Isu plagiat yang menyeret nama Dr. Joseph P. Kambey, salah satu kandidat calon rektor Universitas Negeri Manado (Unima) tahun 2025, akhirnya mendapat klarifikasi resmi dari Dosen FEB Unima Adventinus K. Lambut. Dalam pernyataannya, Adventinus mengungkapkan bahwa dirinya bertanggung jawab penuh atas penarikan artikel yang diterbitkan pada 31 Agustus 2023, di mana nama Joseph P. Kambey tercantum sebagai penulis kedua.

“Saya, sebagai penulis pertama, mengakui bahwa saya tidak meminta izin terlebih dahulu kepada Bapak Joseph P. Kambey sebelum mencantumkan nama beliau dalam artikel tersebut. Ini adalah kelalaian saya pribadi,” ujar Adventinus dalam keterangannya kepada Gawai.co, Senin (20/1/2025).

Lebih lanjut dijelaskannya, penarikan artikel dilakukan setelah ada pihak lain yang merasa dirugikan karena namanya tidak dicantumkan dalam publikasi tersebut.

Adventinus menegaskan bahwa kejadian ini murni kesalahannya, tanpa keterlibatan pihak lain. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, ia dan semua pihak terkait sepakat untuk menempuh musyawarah guna mencari solusi yang adil dan damai.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Adventinus menerima sanksi berupa larangan menerbitkan artikel di jurnal yang sama selama 10 edisi ke depan. Ia juga menyampaikan permintaan maaf resmi, baik secara tertulis maupun langsung, kepada Joseph P. Kambey, yang dengan besar hati menerima permohonan maaf tersebut.

Pemilihan Rektor Unima 2025

Isu ini mencuat di tengah proses pemilihan rektor Unima 2025, di mana Dr. Joseph P. Kambey menjadi salah satu dari tiga kandidat. Meski demikian, Adventinus menegaskan bahwa insiden ini tidak ada hubungannya dengan upaya menjatuhkan reputasi Kambey.

“Saya ingin mempertegas bahwa kejadian ini sepenuhnya kesalahan saya. Tidak ada niat buruk atau upaya untuk merusak nama baik Dr. Joseph P. Kambey. Beliau adalah tokoh akademik yang saya hormati,” tutup Adventinus.

Dengan klarifikasi ini, diharapkan isu yang beredar dapat diselesaikan dengan baik tanpa mengganggu proses pemilihan rektor yang sedang berlangsung. Semua pihak pun diharapkan menjaga etika akademik dan profesionalisme dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing. (Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *