Editor: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Dengan menggunakan bahan baku belimbing wuluh atau biasa dikenal masyarakat dengan belimbing botol dan tanah liat, mahasiswa Unima berhasil menciptakan aki organik.
Tim yang beranggotakan lima orang mahasiswa dari berbagai jurusan dan juga didampingi dosen yaitu Moh. Fikri Pomalingo STP, MSi mendedikasikan inovasi mereka untuk dapat dikembangkan secara terus-menerus.
Elfransius Sinaga selaku Ketua Tim menjelaskan, bahwa aki organik ini merupakan alat yang dapat menghasilkan listrik dengan berbahankan belimbing wuluh (belimbing botol) dan tanah liat.
Dijelaskannya, perbandingan antara 2:1 dimana tanah liat lebih banyak per lobang dapat menghasilkan listrik 1V, jika dikalkukalasikan dengan banyak tray yang digunakan, maka listrik yang dihasilkan adalah sebanyak 225 V.
“Penelitian ini sangat bermanfaat dimana nantinya dapat membantu masyarakat di daerah yang belum ada aliran listrik,” terangnya.
Kata Sinaga, Pekan Kreatifitas Mahasiswa Bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) ini merupakan kegiatan kemahasiswaan berskala nasional yang diadakan oleh Kemendikbud Ristek. “Dari ribuan proposal yang lolos didanai, sepuluh team berasal dari Unima salah satunya adalah Tim PKM-Karsa Cipta, tim kami,” sebutnya.
Sementara itu, dosen Fatek Unima yang juga pendamping tim Moh. Fikri Pomalingo STP, MSi menyampaikan, rasa bangga bagi anak didiknya yang sukses menciptakan aki organik.
“Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada kelompok ini, karena boleh membuat satu terobosan dan inovasi untuk kemajuan kampus serta peningkatan pendidikan di Sulut pada umumnya,” tandasnya.
Perlu diketahui, tim PKM-KC (Aki Organik) diantaranya, Elfransius Sinaga sebagai Ketua Tim Semester 5, Amos Axcel Toga Sinaga anggota tim dari Jurusan Teknik Mesin Semester 3, Paulus Pius Pora Dosy Anggota dari Jurusan Teknik Mesin Semester 3, Julfran David Damanik dari Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Semester 3, Desi Rinnawati Sinaga selaku anggota dari Jurusan Pendidikan Biologi Semester 5. (Martsindy Rasuh)