Pewarta : Rendi Pontoh
Editor : Martsindy Rasuh
BOLMUT (Gawai.co) — Sebanyak 106 sangadi dari berbagai desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) akan diberangkatkan ke Makassar untuk mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Balai Diklat Keuangan Makasar pada 8 Juli 2024.
Namun, keberangkatan ini memicu kontroversi terkait beban biaya yang harus ditanggung oleh masing-masing desa. Dan mereka di haruskan membayar sebanyak Rp.13.000.000, meliputi tiket pulang pergi, akomodasi, dan sudah termasuk biaya kontribusi 5 juta rupiah.
Tokoh pemerhati Bolmut, Bobiyanto Masuara, menyatakan seharusnya anggaran tersebut berasal dari penyelenggara bimtek, bukan dibebankan kepada peserta.
“Ini ada apa-apanya, dan diduga bentuk pungutan liar (pungli) yang terstruktur, sistematis, dan masif. Jika diakumulasi total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp. 1,4 miliar, dan angka ini cukup fantastis buat Pemda Bolmut keluarkan anggaran itu ke luar daerah,” tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bolmut, La Ode Osnawir, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Minggu (7/7/2024) tadi, menyatakan bahwa biaya tersebut sudah sesuai dengan ketentuan.
“Biaya kontribusi semua peserta sama, dari 13 juta hanya 5 juta yang di setor dan sisanya untuk uang transportasi serta akomodasi disana,” kata La Ode.
“Anggara ini sudah sesuai ketentuan Perda perjalanan dinas tahun 2024, dan biaya ini langsung ditransfer ke balai diklat keuangan makasar,”tambahnya.
Keberangkatan para Sangadi ini menjadi sorotan publik, dan berbagai pihak berharap ada transparansi serta kejelasan mengenai penggunaan anggaran yang melibatkan uang rakyat tersebut. (rp)