Bitung  

MM Bicara Potensi Industri Perikanan Bitung di Kuliah Umum PPM FIB UI

PPM

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Support industri perikanan Kota Bitung, Wali Kota Maurits Mantiri paparkan kondisi sektor perikanan dihadapan akademisi Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Ilmu Pengetahuan (PPM FIB) Universitas Indonesia (UI).

Dikesempatan itu, Maurits Mantiri memaparkan kendala sektor Perikanan Kota Bitung, terkait dengan regulasi Pemerintah Pusat dalam mendorong industri perikanan bidang penangkapan ikan, saat menjadi salah satu pemateri dalam kuliah umum Auditorium Gedung I FIB UI. Rabu (19/6/2024).

Menurut Wali Kota Bitung, salah satu indikator lemahnya pertumbuhan industri perikanan di Kota Bitung terkait dengan regulasi diantaranya, panjangnya perizinan dan regulasi dalam bidang penangkapan ikan di laut dengan kapal besar.

“Sehingga infrastruktur penangkapan ikan kita di laut sangat minim. Kita hanya menggunakan kapal kecil yang kapasitas pasokan ikannya tidak mencapai target akibat regulasi,” kata Maurits.

Padahal kata Maurits, dari 14 pabrik pengolahan ikan kaleng di Indonesia, 7 pabrik berada di Kota Bitung dengan kapasitas produksi mencapai 1.400 ton per hari.

Kebutuhan ikan cakalang untuk Unit Pengolahan Ikan (UPI), mencapai 1.400 Ton/hari dan tidak hanya memproduksi ikan kaleng tapi juga kan kayu serta produk pengolahan ikan lainnya.

“Dengan jumlah ini, jika pasar ikan kaleng di Indonesia dibina dengan baik, maka Kota Bitung akan menjadi suplier paling besar. Makanya Kota Bitung disebut kota cakalang,” kata Maurits disaat membawa materi Potensi dan Prospek Kota Bitung Sebagai Kota Bahari Indonesia dalam diskusi Leader’s Lecture Series On Humanities (LeLesh).

Maurits juga menyampaikan, pabrik ikan kaleng tuna cakalang produksi Kota Bitung sudah dikenal hingga manca negara. Di negara Jepang, Vietnam serta negara lain menjadi tujuan ekspor perikanan Kota Bitung.

“Sebenarnya Kota Bitung berpeluang untuk menguasai perikanan dunia. Apalagi secara geografis, Sulawesi Utara memiliki posisi strategis untuk mengekspor produk perikanan ke Cina, Korea, Jepang dan negara-negara lain,” katanya.

Lanjutnya, Kota Bitung sudah disebut sebagai kota penghasil produk olahan ikan cakalang terbesar di Indonesia. Hal tersebut diketahui sebab, Kota Bitung setiap tahunnya menghasilkan ikan cakalang sebanyak ribuan hingga ratusan ton.

“Leading sektor di Kota Bitung adalah industri perikanan, kontribusi yang kedua transportasi karena kita Kota Pelabuhan dan yang ketiga adalah pertanian atau produk kelapa,” katanya. (*/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *