Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Manado (Unima) kembali menggelar kuliah Umum dengan tema “Generasi Mudah Menuju Indonesia Emas 2045”.
Kuliah umum kali ini, FISH Unima hadirkan Tenaga Ahli Bidang Pemuda dan Olahraga Kantor staf Presiden Republik Indonesia Dr. (Can) Harsen Roy Tampomuri, S. IP, M. A sebagai pembicara. Dan kuliah umum pun berlangsung, di Aula Sosiologi lantai III Gedung FISH, Selasa (16/4/2024) tadi.
Dr. Devie S. R. Siwij, SIP, MAP selaku Koordinator Prodi Ilmu Administrasi Negara, mewakili Dekan FISH membuka kuliah umum, sekaligus membawakan sambutan. Dalam kesempatan itu, dirinya menyampaikan terima kasih atas kehadiran dari rekan – rekan dosen serta mahasiswa, dan khsusunya kepada Bapak Harsen selaku Tenaga Ahli Bidang Pemuda dan Olahraga Kantor staf Presiden Republik Indonesia.
“Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi mahasiswa Unima karena staf kepresidenan, dapat hadir sebagai pembicara dalam kuliah umum tersebut. Bagi mahasiswa, diminta manfaatkan kesempatan ini untuk mengambil ilmu – ilmu dari materi yang akan dijelaskan, dan juga kedepan nya semoga para mahasiswa Unima, khususnya FISH dapat kesempatan melaksanakan magang kerja di Kantor Staf Presiden RI,” Tandasnya.
Salah satu materi yang disampaikan oleh Bapak Harsen, karena menurut Siwij, kesiapan generasi mudah dalam menghadapi tantangan perubahan yang diperlukan untuk menuju indonesia emas 2045.
“Adik – adik mahasiswa kiranya mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, dan mampu membangun kecepatan disegala lini serta berani mengambil resiko atas kebijakan yang di ambil. Bahkan, sikap menghadapi kompleksitas akibat globalisasi,” jelasnya.
Dalam pemaparan materi, kata Siwij, nara sumber ini mampu menjelaskan tentang arahan presiden mengenai kebijakan pembangunan manusia, yaitu pembangunan manusia dilakukan berlandaskan 3 pilar pembangunan, yakni terdiri dari layanan dasar, perlindungan sosial serta produktivitas pembangunan karakter.
“Arahan dari presiden itu adalah penyiapan SDM agar memiliki strategi, demi memanfaatkan bonus demografi agar mencapai puncak pada 2030 nanti, untuk Indonesia Emas 2045,”tandasnya. (Mrt)