Editor / Pewarta : Frans Kasumbala
SITARO (Gawai.co) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar mudik gratis, lewat Program Pulang Kampung Frei, tahun 2023.
Program ini dicetuskan dalam rangka menyambut hari raya Natal dan Tahun Baru tahun 2024 mendatang.
Pulang kampung frei merupakan bagian dari program ODSK atau Optimalisasi Dukungan transportasi Sulut pulang Kampung.
Pulang Kampung Frei atau mudik gratis ini mulai Kamis 21 Desember 2023 dengan beberapa rute ke wilayah Nusa Utara, seperti Likupang-Tahuna, Mangarang-Lirung, Melonguane-Beo, Kakaorotan-Karatung serta Miangas.
Selain itu, ada juga rute lain untuk mudik gratis yakni dari Bitung – Biaro, Tagulandang, Buhias-Makalehi serta Pehe-Para.
Menanggapi informasi ini, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Sitaro, Joi E.B. Oroh mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Sitaro, untuk memanfaatkan program Pulang Kampung Frei.
“Untuk warga yang ingin pulang kampung gratis bisa manfaatkan program dari Pemprov Sulut,” imbau Oroh, Kamis (21/12/2023).
Oroh menjelasakan, Pulang Kampung Frei ini, bentuk nyata kepedulian Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw kepada semua masyarakat menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru.
Ia berharap dengan adanya program ini masyarakat akan terbantu, khususnya warga yang ingin pulang kampung untuk berkumpul bersama semua keluarga.
“Diharapkan program ini membantu masyarakat yang akan pulang kampung pada libur natal dan tahun baru nanti,” jelasnya.
Informasi diterima, setiap warga yang mengikuti program mudik gratis ini cukup mendatangi kantor Dinas Perhubungan Sulawesi Utara dengan membawa KTP.
Tak hanya itu, warga yang telah memperoleh voucer mudik gratis juga bisa mendapatkan tumpangan gratis menuju Pelabuhan Samudera Bitung dari kantor Dinas Perhubungan Sulut.
Adapun kapal yang akan digunakan untuk mudik gratis ke wilayah Nusa Utara, yakni kapal perintis KM Sabuk Nusantara 69 ke Tahuna dan Sabuk Nusantara 70 ke Sitaro.
Untuk tujuan Tahuna dan Sitaro, penyelenggara menyiapkan kuota penumpang sebanyak 200 orang, masing-masing 100 di Sabuk Nusantara 69 dan 100 orang untuk Sabuk Nusantara 70. (Frans)