NASIONAL (Gawai.co) – Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan mental yang menyebabkan seorang anak kesulitan memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsis dan hiperaktif, sehingga dapat bedampak pada prestasi anak di sekolah.
ADHD diketahui sering, dimulai pada anak-anak usia dini dan dapat bertahan hingga dewasa.
dikesempatan ini, salah satu Mahasisa Univesitas Negeri Jakarta, Fakultas Pendidikan Psikologi, Putri Shalsabilla menerjemakan secara detail tentang ADHD melalui artikelnya.
Menurut wanita cantik kelahiran Kota Surabaya ini, banyak kasus yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, yang salah mengartikan dan paham akan ADHD.
“Harapannya melalui artikel ini, dapat menjadi salah satu referensi bagi orang tua untuk lebih memahami tentang ADHD” ungkap Shalsabilla.
Apa itu Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)?
Menurut Baihaqi dan Sugiarmin (2006) ADHD Attention Deficit hyperactivity Disorder (Attention=Perhatian, Deficit=berkurang, hyperactivity=hiperaktif, Disorder=gangguan) diartikan sebagai gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. supena dkk (2012). So ADHD merupakan seorang yang mempunyai kesulitan dalam memusatkan perhatian, mengontrol perilaku, dan hiperaktivasi.
Gangguan ini banyak terjadi pada usia anak – anak yang dapat berlanjut ke usia remaja, hingga dewasa.. Anak-anak sendiri biasa terlihat dari usia sekolah.
Adapun diagnosa menurut Menurut DSM-IV, seseorang didiagnosa ADHD, jika:
a)Penanganan pola persisten mengenai atensi dan/ hiperaktif-impulsif yang mengganggu dalam pemfungsian atau perkembangan,
b) Beberapa ciri inatentif atau hiperaktif-impulsif mulai muncul sebelum usia 12 tahun, c) Beberapa ciri inatentif atau hiperaktif-impulsif muncul di 2 atau lebih setting lingkungan (rumah, sekolah, kantor, lingkungan pertemanan),
d) Adanya bukti yang jelas, bahwa ciri – ciri yang sudah disebutkan mengganggu atau menurunkan kualitas fungsi social, akademik, atau pekerjaan.
Hati-hati tidak boleh asal diagnose ya, butuh penanganan ahli seperti psikolog atau dokter tumbuh kembang dalam menegakkan diagnosnya!!
Penyebab anak terkena ADHD
Penyebab anak yang terkena ADHD belum di ketahui pasti , tetapi peneliti telah menjelaskan bahwa gejala yang berhubungan dengan aktivitas biologi di otak , di sebabkan oleh faktor genetik dan lingkungannya yang dapat menyebabkan perubahan perkembangan dan fungsi otak.
Berikut secara singkat faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami gangguan ADHD :
1) Genetik ,
2) neurofisiologi ,
3) Penggunaan obat-obatan Ketika masa ke hamilan ,
4) Penggunaan alcohol / meroko di saaat kehamilan ,
5) Kecelakaan yang membuat cedera pada otak
Ada bermacam-macam penanganan untuk anak dengan Gangguan ADHD beberapa diandatanya adalah
1) Penanganan dengan obat-obatan,
2) Penanganan melalui psikoterapi,
3) Membangun kehidupan anak yang tersetruktur,
4) Menerapkan disiplin positif ,
5) Mengajak anak beraktivitas dan berolahraga,
6) Membina hubungan keluarga yang sehat,
7)Terapkan aturan dan konskuensi secara perlahan.
Penanganan yang diberikan akan berbeda sesuai kebutuhan masing-masing anak atas saran dari ahli.
Pengalaman penulis sendiri dalam mewawancarai seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah dasar khusus nya di daerah Jakarta .
Pada umumnya peserta didik anak berkubutuhan khusus ADHD mengalami masalah dalam intruksi yang di berikan oleh guru karna kontak matanya yang sering tidak fokus pada pembelajaran . Hambatan terbesar anak ADHD adalah membaca dan pelafalan ia masih sulit membaca kata yang memiliki banyak huruf I,P,Q.
Dari penjelasan diatas kita dapat sedikit informasi terkait dengan ADHD ya.. dari informasi tersebut jika Anda atau orang sekitar Anda menunjukkan gejala serupa jangan lupa periksakanlah ke ahli untuk mendapatkan diagnose dan penaganan yang tepat
Referensi :
Issom, Fitri Lestari, Vianna Ramadhany, dan Gita Irianda Medellu. 2020. PSIKOLOGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Jakarta: Nusa Litera Inspirasi
Penulis : Putri shalsabilla