Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Tindaklanjut Rencana Kontingensi (Rekon) Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Kota Bitung, Badan Nasional Pengulangan Bencana (BNPB) RI bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, melakukan seminar atau semiloka. Selasa (22/8/2023).
Adapun semiloka atau seminar Rencana Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, Kota Bitung, diketahui telah melewati beberapa tahap dan dikesempatan ini telah memasuki tahapan Draf Final.
Mengawali pelaksanaan Semiloka tersebut, mewakili Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo yang diwakili Ardhy Abetriawan, berkesempatan membacakan sambutan Direktur Kesiapsiagaan BNPB.
Menurutnya, Rencana Kontigensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami merupakan program BNPB untuk menindaklanjuti program Negara Indonesia dalam meminimalisir perubahan iklim serta penangganan dampak pasca bencana, yang digelar secara serentak di 30 Kabupaten/Kota se-Indonesia sejak tahun 2008.
“Kerja kesiagaan salah satunya dilakukan melalui penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaulatan bencana yang merupakan acuan bagi pelaksanaan penanggulangan bencana dalam keadaan darurat. Kemudian menetapkan tindakan teknis dan manajerial serta tanggapan dan pengembangan potensi sumber daya yang bersama,” katanya.
Lebih lanjut, kata Ardhy, dokumen rencana konsistensi ini merupakan komitmen perilaku bersama yang disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan disetiap Kabupaten/Kota, dalam penampilan rencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi yaitu tahap persiapan kemudian proses penyusunan gerak awal kemudian dilanjutkan dengan proses finalisasi.
“Hari ini kita akan melaksanakan proses semiloka, dan para dua hari kedepan akan melakukan sosialisasi. Harapannya dokumen ini dapat didorong menjadi satu regulasi dalam proses mitigasi atau penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Bitung,” katanya.
Seraya menambahkan, “Sebelum mengakhiri sambutan ini, atas nama BNPB dan Direktur Kesiapsiagaan, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi selama proses penyusunan dokumen Rencana Kontigensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, Semoga Tuhan terus menjaga dan memelihara kita semua,” tandasnya.
Senada dikalimatkan oleh Sekertaris Kota (Sekda) Kota Bitung, Rudy Theno mewakili Wali Kota Bitung, saat membuka pelaksanaan Semiloka Rencana Kontigensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Kota Bitung.
“Atas nama Pemerintah Kota Bitung kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BNPB melalui Direktorat Kesiapsiagaan yang telah mengadakan kegiatan ini di Kota kami. Kehadiran kita di sini adalah bukti komitmen dalam memastikan keselamatan dan kesiapsiagaan menghadapi berbagai risiko bencana yang mungkin terjadi di wilayah Kota Bitung,” kata Rudy saat mengutip kalimat Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri.
Semiloka yang digelar saat ini, kata Rudy merupakan kegiatan atau ajang yang berharga, di mana para ahli, praktisi, dan pihak terkait berkumpul untuk berdiskusi, bertukar pandangan, dan merumuskan langkah-langkah konkrit dalam menyusun rencana kontigensi yang efektif dan komprehensif.
“Kita perlu bekerja sama dalam memetakan potensi risiko, menilai dampak yang mungkin terjadi, serta merancang strategi tanggap darurat yang efisien, dalam hal menghadapi bencana, baik melalui edukasi maupun partisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berfokus pada penanggulangan bencana. proses ini bukan hanya sekadar tanggung jawab institusi pemerintah atau lembaga terkait, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai warga yang peduli terhadap keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Dengan sinergi dan upaya bersama, kata mantan Kadis PUTR Pemkot Bitung, dapat menciptakan Kota Bitung yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan.
“Terima kasih kepada BNPB dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan semiloka ini. semoga kegiatan ini memberikan hasil yang berarti bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bitung,” pungkas Sekda Kota Bitung, Rudy Theno.
Turut hadir dalam kegiatan ini, dihadiri unsur TNI dan Polri, para stakeholder serta para SKPD, Camat dan Lurah. (ayw)