Warga Kelurahan Kakenturan, Kecamatan Maesa saat menggelar Demo sebelum di bubarkan oleh pihak Kepolisian. (Foto: ist) |
Editor : Tim Gawai
BITUNG, (Gawai.co) – Aktivis Lingkungan bersama sejumlah warga terdampak pembangunan proyek tol Manado-Bitung di wilayah Kelurahan Kakenturan, Kecamatan Maesa-Kota Bitung, menggelar aksi demonstrasi.
Koordinator aksi Excel Paneo, saat ditemui sejumlah awak media, menyampaikan sejumlah tuntutan terkait dengan proyek tersebut.
“Kami menuntut pembebasan lahan yang sampai saat ini tak kunjung selesai dan sejumlah yang ikut terdampak dari kegiatan proyek Tol Manado-Bitung,” ungkap Excel. Sabtu (13/03/2021).
Excel melanjutkan, “Sejak tahun 2019 sesuai dengan data ada sebanyak lima rumah yang terdampak,” ungkapnya kembali.
Adapun persoalan lain ditambahkan Excel, “Buruknya pengelolaan drainase oleh pihak pelaksana pekerjaan proyek dalam mengantisipasi terjadinya banjir,” ulasnya kembali.
Sementara itu terkait dengan pembebasan lahan turut dikalimatkan oleh Isra Asune salah satu warga yang ikut terdampak.
“Saya sudah beberapa kali menemui pihak Jasamarga, Persisi hingga PPK dan sampai hari pun tidak ada realisasinya,” sesalnya.
Diketahui aksi tersebut di mulai pada sekitar pukul 17.00 Wita, berlangsung tidak lama kemudian di bubarkan secara paksa oleh satuan Kepolisian Resor Kota Bitung dengan alasan aksi tersebut tak mengantongi izin. (Tim Gawai.co)