Editor/Pewarta: Michelle de Jonker
MANADO (Gawai.co) – Pembahasan dalam giat Diskusi Perekonomian Sulawesi Utara TW 1 2023, yang dilaksanakan di ruang Tondano Lt.3 Kantor BI Sulawesi Utara, Senin (12/6/2023).
Penyerapan Tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Utara belum optimal, Tamatan terdidik dan lulusan perguruan tinggi di tahun 2023 masih banyak yang menganggur.
Tercatat pada Februari 2023, TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) mayoritas dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi yang tertinggi, yaitu sebesar 12,81%.
Tingkat Pengangguran Terdidik (SMA ke atas) pada Februari 2023 sebesar 9,18%.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka yang paling rendah adalah mereka dengan pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 2,17%.
Hal ini mengindikasikan bahwa penganggurandi wilayah daerah Sulawesi Utara mayoritas disumbangkan oleh penduduk dengan tingkat pendidikannya yang lebih tinggi (SMK, SMA, Perguruan Tinggi, dan Terdidik).
Secara umum mayoritas tenaga kerja di Sulut bekerja di sektor informal.
Ditinjau berdasarkan lapangan usahanya, sektor pertanian tetap menjadi sektor penyerapan tenaga kerja tertinggi di Sulut, meskipun selama setahun terakhir mengalami penurunan tenaga kerja yang tertinggi.
Terdapat migrasi tenaga kerja dari sektor pertanian terutama kepada pengangkutan, pergudangan, dan infokom dengan kenaikan tenaga kerja tertinggi selama setahun terakhir.
Sambutan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Andry Prasmuko pada acara Diskusi ISEI Cabang Sulut serta diseminasi laporan perekonomian Provinsi Sulut TW 1 Manado.
“Sebagai referensi terkait kondisi perekonomian Sulawesi Utara kami berharap laporan ini dapat memperkuat optimisme akan prospek perekonomian Sulawesi Utara yang lebih baik ke depan,” paparnya.
“Saran serta masukan dari Bapak/Ibu selaku akademisi sangat kami harapkan untuk menghasilkan kajian yang lebih baik ke depan”, tutup Prasmuko. (MdJ)