Editor/Pewarta: Maher Kambey
TONDANO (Gawai.co) – Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Minahasa, Dano Warouw, mengatakan pihaknya mengalami beberapa kesulitan dalam menjalankan tugas melayani masyarakat.
“Seperti menciptakan aplikasi perdangan. Kita Dinas Perdagangan tidak bisa menciptakan itu karena tidak didukung dengan peralatan yang seharusnya tersedia,” kata Dano saat diwawancarai, Jumat, (5/5/2023).
Dano menyebutkan nantinya aplikasi tersebut akan berguna bagi masyarakat sekitar untuk melihat harga bahan pokok di pasar melalui aplikasi di smartphone.
Di samping itu, dia berujar pihaknya juga belum lama ini melakukan penertiban pasar Tondano. Hal itu dilakukan karena keluhan masyarakat yang merasa terganggu dengan tidak tertibnya para pedagang.
“Memang harus dilakukan, seperti bahu jalan yang sering dipakai para pedagang untuk berjualan. Itu kan tidak tertib, juga membuat arus lalu lintas menjadi tidak lancar,” tukasnya.
Dirinya mengimbau agar para pedagang memanfaatkan fasilitas berupa lapak yang sudah disediakan di pasar untuk menjajakan dagangan.
“Menyangkut PAD juga kita sampaikan kepada kepala-kepala pasar untuk ditingkatkan, karena berdasarkan evaluasi dari tahun 2021 dam 2022 retribusinya kurang,” tutur Dano.
Dia mengaku, selang beberapa waktu terakhir dirinya telah memikirkan sejumlah program dan kebijakan yang bakal dilaksanakan namun masih menemui sejumlah halangan.
“Semuanya tidak bisa dieksekusi tanpa dukungan dana dan fasilitas bagi Dinas Perdagangan. Di samping itu SDM juga kurang,” keluhnya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut, mereka sangat menyambut baik apa yang kami sampaikan. Berharap ke depan rencana kerja kami Dinas Perdagangan Kabupaten Minahasa dapat didukung dengan anggaran yang cukup dan peralatan serta SDM yang mumpuni,” pungkas Dano Warouw. (Mhr)