BITUNG (Gawai.co) – Peningkatan kapasitas SDM [Sumber Daya Manusia] di sektor pariwisata, Pemerintah Kota [Pemkot] Bitung mengelar Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Wisata Selam tahun 2021.
Kegiatan tersebut digelar oleh Dinas Pariwisata [Dispar] Pemkot Bitung, yang dilaksanakan disalah satu resort di wilayah Kelurahan Makawidey, Kecamatan Aertembaga – Kota Bitung.
Menurut salah satu stakeholder pariwisata Kota Bitung, Jack Palamia saat ditemui oleh awak media Gawai.co memaparkan kekecewaannya terkait dengan pelaksanaan pelatihan tersebut.
“Mewakili teman-teman stakeholder pariwisata yang tergabung dalam DPC HPI [Dewan Pimpinan Cabang-Himpunan Pariwisata Indonesia] Kota Bitung, mempertanyakan akan pelatihan tersebut” ucap Palamia yang kesehariannya sebagai Profesional Birding Guide, sebelum pandemi covid-19 menyerang sektor pariwisata di Indonesia. Kamis (24/06).
Pasalnya, DPC HPI Kota Bitung, merupakan organisasi Nasional berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif [Kemenparekraf], sebagai organisasi yang mewadahi para pemandu wisata di tanah air terlebih khusus di Kota Bitung.
Namun sangat disayangkan ketika Dispar Pemkot Bitung mengelar kegiatan Pelatihan tersebut, DPC HPI Kota Bitung tidak dilibatkan bahkan ironisnya tidak ada pemberitahuan ataupun penyampaian akan kegiatan tersebut.
”Saya mempertanyakan peserta pelatihannya dari mana? Karna se-tau saya hampir semua pemandu wisata, baik itu general tour guide, ecotourism tour guide dan dive guide semuanya masuk sebagai keanggotaan DPC HPI” ulas Palamia.
Secara organisasi kami sudah mengkomunikasikan akan keanggotaan DPC HPI Kota Bitung, melalui sekertaris DPC HPI Kota Bitung menyampaikan sejak awal pergantian kepengurusan DPC HPI, sudah sempat berkomunikasi dengan pihak Dispar terkait dengan data base pemandu yang ada di Kota Bitung. Namun penyampaian salah satu Pegawai d Dispar Pemkot Bitung, tidak mengantonginya.
“Nah di pelatihan ini, pesertanya dari mana? Dan kalaupun Dispar sudah ada data pemandunya kenapa tidak di komunikasikan? Ini patut di pertanyakan APA DENGAN DISPAR BITUNG?” sangat disayangkan kegiatan yang notabene akan menambah peningkatan skil dan mendapatkan sertifikat kami tidak dilibatkan!” sesal Palamia.
Seraya menambahkan, “Giliran kegiatan yang bersifat pengenalan tanpa ada sertifikat kami dilibatkan, pada hal yang kami butuhkan adalah kegiatan ini dan kalaupun mau di bilang peningkatan kapasitas sasarannya Kami, karna belum mengantongi license menyelam” pungkasnya dengan nada kesal.
Diketahui untuk mendapatkan license selam tingkat dasar harus mengeluarkan waktu dan uang yang lumayan besar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung Pingkan Kapoh disaat di konfirmasi oleh awak media ini, melalui pesat singkat elektronik membenarkan akan adanya kegiatan tersebut yang di selenggarakan oleh pihaknya.
“Ada pelatihan untuk sertifikasi, advance dan rescue” singkat Pingkan.
Hal senada disampaikan oleh, Sekertaris Dispar Pemkot Bitung, Serry Pangkung yang menyampaikan kalau HPI sudah dilibatkan di kegiatan sebelumnya.
“Ijin menyampaikan bahwa ini di berikan kepada guide di resort yang terdampak covid, HPI kan sudah pernah terlibat pelatihan sebelumnya, paling tidak torang harus adil dalam pelaksanaan ini. Mohon pengertiannya” tandas Sekertaris Dispar Bitung.